Wabah Virus Corona Mendunia

Kesaksian Ibu yang Bayinya Positif Corona, Tanda-tanda Diungkap: Menangis Kesakitan, Diare Berdarah

Penulis: Ani Susanti
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Waspadai gejala virus Corona atau Covid-19 pada bayi.

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu mengungkap gejala dan tanda-tanda pada bayinya yang didiagnosis prositif virus Corona.

Gejala-gejala itu nampak terlihat dan wajib diketahui para orang tua.

Gejala yang dialami bayi itu di antaranya adalah diare berdarah.

Simak berita selengkapnya.

VIRAL Kelakuan Ria Ricis Syuting di Tengah Corona, Warga Emosi, Chat dari Ketua RW Bocor, Diacuhkan?

Seperti diketahui, jumlah kasus infeksi virus Corona masih terus mengalami peningkatan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Ya, virus Corona kini telah menjadi kenyataan hidup dengan situasi yang selalu berubah setiap harinya, terutama tentang infeksi baru dan kasus kematian.

Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), menurut data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, hingga Senin (23/3/2020), total jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 331.273 kasus, dengan 14.450 kematian, dan 97.847 pasien dinyatakan sembuh.

Tak hanya menyerang orang dewasa dan lansia, virus Corona kini juga telah menginfeksi anak-anak.

Bulan Madu Berakhir Pilu, Pengantin Dipersalahkan Pesta Nikah ‘Terinfeksi’ Corona, Istri: Ini Gila

Seorang ibu dari Cardiff, Wales berbicara tentang tanda-tanda yang harus diwaspadai pada anak-anak setelah bayinya sendiri didiagnosis positif menderita Covid-19.

Gejala utama dari virus Corona yang disebut National Health Service (NHS) adalah suhu tinggi dan batuk terus-menerus.

Beberapa ahli menyebutkan, gejala pada anak tampak jauh lebih ringan.

Namun, seorang ibu mengeluarkan peringatan untuk orang tua lainnya agar mengenali tanda-tanda apa yang harus diwaspadai pada bayi saat terinfeksi virus Corona.

Tragedi Wanita ODP Corona Keluyuran di Pasar, Video Viral, Gubernur Ganjar Disebut, Polisi Gercep

Laura Pearson, dari Cardiff, Wales menceritakan pengalamannya setelah putranya yang berusia enam bulan, Gruff, jatuh sakit parah.

Ini terjadi setelah pasangan Laura mengalami gejala-gejala Covid-19 termasuk suhu tinggi, kedinginan, tubuhnya terasa sakit, dan batuk ringan.

Virus Corona yang sangat menular kemudian menyebar ke putra mereka dan mulai mengembangkan gejalanya sendiri.

Pesta Pernikahan Berujung Tragedi, Puluhan Tamu Kena Corona, Nasib Pengantin Pilu: Kami Disalahkan

Laura semakin panik dengan kondisi bayinya yang memburuk, ketika putranya mengalami empat gejala.

“Dia menderita batuk kering yang datang dan pergi, tetapi kemudian tubuhnya sangat panas,” ujarnya kepada Wales online, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

“Saya menelepon dokter umum, karena saya tidak dapat menghubungi saluran bantuan NHS 111 dan kami diminta untuk memantau kondisinya melalui situs web whenshouldiworry.com, yang didirikan oleh para peneliti medis di Universitas Cardiff," lanjutnya.

UPDATE Prediksi Berakhirnya Corona di Indonesia Berubah, Terhenti di Awal Juni, Simak Penjelasannya

Ketika suhu Gruff mencapai 39 derajat, Laura mencoba mengajukan permintaan pada teman-temannya di Facebook untuk mengirimkan termometer baru, mereka juga mempertanyakan apakah mungkin termometernya rusak karena angka yang muncul sangat tinggi.

Laura memerhatikan bahwa Gruff mulai mengalami suhu tinggi, menggigil, tubuhnya sakit, dan batuk ringan.

“Gruff menangis seperti orang kesakitan dan tidak dapat ditenangkan, sehingga kami menghubungi dokter umum yang sedang libur dan ia menyarankan kami untuk pergi ke rumah sakit,” kata Laura.

VIRAL di WhatsApp Mahasiswa Unej Pingsan Diduga Gegara Virus Corona, UMC: Tidak Ada Hubungannya

Tak hanya itu, Gruff juga menderita diare berdarah - yang oleh beberapa petugas medis disebut sebagai gejala lain dari Covid-19.

Laura dan suaminya membawa Gruff ke Rumah Sakit Universitas Wales di Cardiff. Gruff kemudian dirawat di pusat penanganan virus Corona yang didirikan di Rumah Sakit Anak Noah’s Ark.

“Staf di sana luar biasa dan Gruff diperiksa oleh seorang dokter yang sangat baik di balik pelindung wajah dan masker,” ujar Laura.

"Dia memberi tahu kami bahwa putra kami memiliki semua tanda klasik penyakit Covid-19. Kami kemudian disuruh pulang, merawatnya di rumah, dan mengasingkan diri selama dua minggu.”

"Sekarang, pasanganku dan Gruff tampaknya telah sama-sama melalalui kondisi terburuk."

BERITA TERPOPULER JATIM: Balap Liar Berdarah Tulungagung - OPD Virus Corona Jatim Kini 1.405 Orang

Cobaan mengerikan yang dialami Laura dapat menjadi peringatan bagi orang tua lain untuk memperhatikan tanda-tanda tidak biasa pada bayi, termasuk batuk kering, suhu tinggi, diare berdarah, kedinginan, dan tubuh yang terasa sakit.

Untuk mencegah penyebaran virus Corona, NHS mengingatkan untuk selalu cuci tangan, menggunakan gel pembersih tangan saat tidak ada air dan sabun, tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju saat batuk dan bersin, segera masukkan tisu bekas ke tempat sampah, serta hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala virus Corona. (Kompas.com)

Cara penularan virus Corona

Dilansir dari Kompas.com, penularan virus Corona bisa terjadi melalui berbagai hal berikut:

  • Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin
  • Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan
  • Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum mencuci tangan
  • Kontaminasi tinja (jarang terjadi).
  • Sebuah studi terbaru menunjukkan, potensi penularannya melalui udara.

Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.

"Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk," kata Kepala Unit Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove, dilansir dari CNBC.

Bahkan, para peneliti menemukan virus itu bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu di udara dan menempel di permukaan benda, bergantung pada beberapa faktor, seperti panas dan kelembaban.

Hal itu diketahui setelah peneliti menggunakan peralatan untuk menyemprotkan sampel virus secara halus ke udara dan meniru apa yang bisa terjadi, yaitu orang yang terinfeksi menyebarkan virus melalui udara.

Virus tersebut dapat dideteksi dalam aerosol hingga tiga jam usai aerosolisasi.

Virus Corona jenis baru ini juga terbukti dapat bertahan empat jam pada tembaga hingga 24 jam pada karton, dua hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut, jarak penyebaran cairan di udara setidaknya sejauh 2 meter antar manusia.

Pemkot Surabaya Bakal Produksi APD Sendiri untuk Perdatin Jatim, Wali Kota Risma Gandeng UMKM

Pentingnya social distancing

Oleh karena itu, social distancing diyakini menjadi salah satu cara efektif untuk menekan angka penyebaran, meski tak bisa menghilangkan virus.

Social distancing atau jarak sosial adalah mengambil jarak dengan menghindari kerumunan, pertemuan publik, dan tak mendatangi pertemuan dalam kelompok besar.

Artinya, ada ruang yang cukup antara satu orang dengan orang lain, sehingga menghilangkan rute transmisi virus.

Pasien Positif Covid-19 Sudah Sampai Blitar, PDIP Jatim Dorong Gubernur Buat Rumah Sakit Khusus

Pencegahan

Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghambat atau menekan laju penularan virus Corona, di antaranya:

  • Menghindari kontak dekat dengan pasien penderita penyakit saluran pernapasan akut
  • Sering mencuci tangan dengan sabun atau menjaga kebersihannya dengan hand sanitizer dengan alkohol minimal 70 persen
  • Menghindari kontak dengan peternakan atau binatang liar tanpa perlindungan
  • Menjaga dan memperkuat imunitas tubuh

Berita Terkini