Virus Corona di Tulungagung

Warga Plosokandang Tolak Rusunawa IAIN Tulungagung Jadi Tempat Perawatan PDP Virus Corona

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kades Plosokandang, Agus Waluya (batik), saat mengantarkan surat ke IAIN Tulungagung, Kamis (26/3/2020). Surat tersebut berisi penolakan warga atas dijadikannya Rusunawa IAIN untuk penanganan virus Corona (Covid-19).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, menolak penggunaan Rusunawa Mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung untuk sarana penanganan virus Corona (Covid-19).

Warga mengaku khawatir karena menganggap virus Corona sangat ganas.

Menurut Kepala Desa Plosokandang, Agus Waluya, karena penolakan warga, pemerintah desa melakukan rapat darurat.

Bersama BPD, LPM, dan Karang Taruna, Agus Waluya membuat surat resmi pernyataan penolakan.

Cegah Penyebaran Covid-19, Polisi Bubarkan Empat Hajatan Warga di Tulungagung

Termasuk ODR Covid-19, Pria di Kota Kediri Ditolak Masuk Rumah Istrinya, Padahal Sudah Ada di Depan

Namun saat surat itu diantar ke IAIN Tulungagung, kampus dalam keadaan tutup karena darurat virus Corona.

Surat dari kepala Desa Plosokandang diterima satpam, dan dijanjikan akan disampaikan ke pimpinan kampus.

"Selama ini IAIN belum mengajak dialog sama sekali. Karena itu kami berkirim surat, bagaimana nanti IAIN menyikapi penolakan warga," ujar Agus Waluya, saat di gerbang IAIN Tulungagung, Kamis (26/3/2020).

Lanjut Agus Waluya, lokasi Rusunawa Mahasiswa IAIN Tulungagung memang terpisah dari permukiman.

Namun sebenarnya jaraknya tidak terlalu jauh dari perumahan warga.

Kerahkan Water Canon dan 2 Mobil Pemadam, Pemkot Blitar Semprotkan Disinfektan di Jalan Protokol

Tekan Penyebaran Virus Corona, Kantor Imigrasi Kediri Mulai Berlakukan Layanan Terbatas

Bahkan menurutnya, lingkungan di sekitarnya sangat padat penduduk.

"Lewat surat itu kami minta penjelasan IAIN Tulungagung. Secara spesifik kami juga menolak penggunaan Rusunawa IAIN untuk penanganan virus Corona," sambung Agus.

Lebih jauh Agus menilai, Pemkab Tulungagung terkesan cari gampangnya saja, dan tidak mau keluar biaya, dengan memilih memanfaatkan fasilitas yang sudah ada.

Sebab menurunya, jika alasannya adalah kedaduratan, GOR Lembupeteng dianggap lebih layak digunakan.

Tawaran IAIN Tulungagung Soal Ruang Perawatan Covid-19, Bisa Pakai Rusunawa & Gedung Pascasarjana

Pasien Positif Covid-19 Sudah Sampai Blitar, PDIP Jatim Dorong Gubernur Buat Rumah Sakit Khusus

"Kami bahkan siap kalau dana desa (DD) kami dianggarkan untuk kedaruratan virus Corona, karena aturan membolehkan. Lebih baik begitu dari pada warga kami resah," tegas Agus.

Halaman
12

Berita Terkini