TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Diduga sakit dada dan depresi tidak kunjung sembuh, MGT (48) petani warga Desa Kutorejo Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk nekat bunuh diri masuk ke dalam sumur.
Tubuh korban ditemukan sudah tidak bernyawa oleh warga dari dalam sumur.
Kasubag Humas Polres Nganjuk AKP M sudarman menjelaskan, kejadian itu berawal dari Mugianto yang pamitan pergi ke sawah pada isterinya. Saat pamitan tersebut, korban sempat mengeluhkan rasa sakit didadanya.
• Lagi di Rumah Istri Sirinya, Pria Ini Digerebek Polisi Nganjuk, Temukan Barang Ini di Kamar Tidur
• Dampak Corona, Warga Nganjuk Diminta Tidak Panik dan Khawatirkan Stok Sembako
• Antisipasi Virus Corona, Bupati Nganjuk Larang Sementara Ortu Santri Berkunjung Ke Ponpes
Namun, korban diminta istirahat di rumah oleh isterinya, tetapi tidak mau dan tetap berangkat ke sawah.
"Saat itupun, isterinya tidak menaruh curiga terhadap korban yang pamit pergi ke sawah," kata Sudarman, Senin (30/3/2020).
Saat waktunya pulang dari sawah, menurut Sudarman, korban tidak kunjung sampai di rumah. Isteri korban langsung menyusul dan mencari ke sawah.
Akan tetapi, isterinya tersebut tidak menjumpai korban. Hal itu membuat isteri korban panik dan melapor ke perangkat desa setempat.
Bersama warga dan perangkat desa, dikatakan Sudarman, pencarian terhadap korban dilakukan ke sejumlah lokasi. Namun upaya tersebut tidak juga membuahkan hasil.
Wargapun mengalihkan pencarian ke dalam sumur korban yang ada di belakang rumahnya.
Saat itu, menurut Sudarman, tidak ada tanda-tanda kalau korban terjebur di dalam sumur. Namun wargapun tidak putus asa dan berinisiatif memasukkan tali tampar plastik dengan pemberat batu ke dalam sumur.
Saat tali ditarik keatas itulah tubuh korban tersangkut dan ikut terangkat ke permukaan air sumur.
Kejadian itupun, ungkap Sudarman, dilaporkan perangkat Desa ke Polsek Bagor. Sejumlah personil Polsek Bagor langsung mendatangi TKP dan bersama warga mengevakuasi tubuh korban dari dalam sumur. Dalam pemeriksaan terhadap tubuh korban, petugas medis tidak menemukan bekas luka mencurigakan.
"Keluarga menerima itu sebagai musibah. Dan mereka memberi penjelasan kalau korban pernah mencoba bunuh diri pada tahun 2014 lalu tapi dapat digagalkan. Itu setelah korban menderita sakit dada dan sakit depresi, dan korban pernah dua kali dimasukkan ke Puskesmas Rejoso untuk perawatan sakit jiwa," tutur Sudarman.
Penulis : Achmad Amru Muiz
Editor : Sudarma Adi