Berkah saat Pandemi Corona, Pegiat Lingkungan di Gresik Poles Jerigen Bekas Jadi Tempat Cuci Tangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Pandemi Corona atau Covid-19 di Indonesia semakin masif.

Penyebaran Covid-19 membuat aktivitas masyarakat dibatasi sebagai upaya pencegahan.

Penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini terus menunjukkan tren kenaikan.

Kemarahan Istri Pasien Corona Diteror Tetangga, Berujung Ancam Bakar Rumah: Kenapa Kamu Larang Saya?

Menurut data terbaru, ada 1.790 orang positif Corona di Indonesia.

Berbagai upaya pencegahan dilakukan.

Mulai dari work from home (WFH), belajar di rumah, penyemprotan disinfektan, penyediaan bilik sterilisasi hingga menyediakan tempat cuci tangan di sejumlah tempat fasilitas umum.

Ternyata ada hikmah di balik pandemi Corona, salah satunya, ibu rumah tangga asal Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Kebomas.

Siti Fitria memutar otak dengan keadaan di tengah pandemi Corona ini.

Kesehariannya sebagai pegiat lingkungan terhambat.

Al Ghazali Bakal Nikah Muda sama Alyssa Daguise, Calon Besan Ahmad Dhani & Maia Ternyata CEO Sukses

Dia tidak boleh lagi mengumpulkan orang banyak untuk melakukan edukasi.

Nah, wanita yang juga ketua Asosiasi Bank Sampah Gresik (ASBAG) ini mengubah barang bekas menjadi bernilai harganya.

Dia membeli sejumlah jerigen bekas. Ada yang dibeli dari perusahaan di Gresik.

Curhat Spontan Anak Mulan Jameela Soal Nasib di Sekolah, Ahmad Dhani Teriak, Safeea: Dijauhi Teman

Dia membuat tempat cuci tangan bersama temannya Indah Sri.

Meski hanya dua orang wanita, tapi mampu menghasilkan puluhan bahkan ratusan tempat cuci tangan di setiap harinya.

Caranya, jerigen bekas itu dicuci terlebih dahulu dengan air bersih.

3 Cara Lindungi Lansia Agar Aman dari Corona, Golongan Paling Berisiko Jadi Pasien Kronis Covid-19

Mulai dari air dingin hingga air panas dan dibersihkan dengan sabun cair.

Setelah itu, jerigen tersebut dikeringkan.

Tak perlu waktu lama, tangannya dengan cekatan menari dengan kuas cat dan merubah warna jurigen itu menjadi merah.

Imbauan Serius Pemkab Tuban Soal Physical Distancing saat Wabah Corona, Anak Muda Ngopi Dibubarkan

Kemudian dijemur lagi, setelah itu dia melukis pohon di sisi kanan dan kiri tempat cuci tangannya itu.

Kertas bertuliskan 7 cuci tangan ditempel di bagian tengah.

Seusai proses gambar dan warna, dia melubangi bagian bawah tempat kran dengan bor.

Dipasanglah kran air dispenser seharga Rp 9 ribu itu sebagai proses terakhir pembuatan tempat cuci tangan.

“Satu tempat cuci tangan paling lama 30 menit,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (3/4/2020).

Menurutnya, pesanan paling banyak berasal dari Pemerintah Desa (Pemdes), Sekolah, komplek perumahan, bahkan instansi pemerintahan.

Paling banyak diminta adalah jerigen yang berwarna merah dan ungu dengan motif pohon.

Kelakuan Pemuda Kediri saat Wabah Corona, Diimbau Social Distancing Malah Pesta Miras, Gini Nasibnya

“Paling jauh dikirim ke Bogor. Ada petinggi Kementerian Lingkungan Hidup yang pesan juga,” ucapnya.

Dalam sehari, mampu memproduksi hingga 150 tempat cuci tangan dari jerigen bekas ini.

Asalkan cuaca mendukung, tidak hujan atau mendung.

Ada tiga jenis yang dijual. Pertama ukuran 20 liter, kemudian 15 liter biasanya disebut jerigen apel dan berbentuk kotak dengan daya tampung air 18 liter.

“Yang paling laku yang 20 liter. Tapi yang 15 sama 18 liter saya beri bonus sabun cuci tangan. Harganya sama semua cuman Rp 50 ribu,” tuturnya.

Siti mengaku, memulai bisnis ini dengan iseng-iseng.

Pada 7 Maret lalu, namun saat diunggah di media sosial mendapat respons positif, pemesan mulai berdatangan.

Pada siang hari banyak ibu-ibu yang datang untuk melihat hasil karyanya.

“Kita membuat kerajinan mengusir kebosanan di rumah. Sementara kita juga menuruti physical distancing, cuci tangan pakai sabun. Sesuai dengan anjuran pemerintah untuk menjadi salah satu pemutus mata rantai virus Corona. Setiap hari laku bisa 60 sampai 70 setiap hari, total dapat sekitar Rp 4 juta per hari,” terang Siti.

Salah satu rekannya, Indah Sri mengaku senang meski hanya membersihkan jerigen, mampu menambah pundi-pundi rupiah di tengah pandemi Corona.

“Suka aja daripada diam di rumah. Mending bekerja ringan menghasilkan,” pungkas dia. 

Penulis: Willy Abraham

Edit

Berita Terkini