Meski begitu, ia cukup senang karena hasil rapid test nya menunjukkan hasil negatif.
Ia tak bisa membayangkan jika hasilnya positif dan harus dikarantina di rumah sakit malam itu juga.
Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi yang mengawal langsung proses rapid test mengatakan, langkah ini sengaja dilakukan melihat angka kenaikan kasus Covid-19 di Kota Surabaya yang melonjak tinggi.
• Khofifah Kecewa Anak Muda Surabaya Masih Trek Trekan Saat Pandemi Covid-19, Bahkan di Depan Grahadi
Bagaimana tidak dalam sehari tambahan kasus positif Covid-19 di Surabaya mencapai 83 kasus pada hari Minggu (12/4/2020).
Begitu juga Senin (13/4/2020) yang penambahannya mencapai 28 kasus.
Sehingga total angka kasus Covid-19 di Surabaya mencapai 208 kasus.
“Malam ini ada empat titik sasaran patrolinya. Dan ini menjadi keputusan dari pembahasan rapat antara gubernur, kapolda dan pangdam. Karena kita tahu Surabaya peningkatan kasusnya luar biasa,” kata Joni.
Menurutnya, Covid-19 ini memang adalah virus yang bisa sembuh sendiri, akan tetapi penularanya sangat cepat.
• Foto Baru Mulan Jameela WFH saat Wabah Corona, Wajah Polos Tuai Komentar, Istri Dhani Disebut Beda
Sehingga kuratis tidak akan bisa terselesaikan sampai langkah preventifnya konsen ditangani. Khususnya pencegahan penularan.
“Kalau yang sakit kita rawat, lalu penyebaran bisa ditekan, kan lama-lama virus ini habis,” ucapnya.
Dalam rapid test yang dihelar di Rolag Cafe ini diketahui tidak ada yang terdeteksi positif Covid-19.
Meski begitu, Gugus Tugas Jatim terus menekankan, pada masyarakat untuk tetap menjaga physical distancing, di rumah saja, dan tidak keluar kecuali dalam kondisi yang sangat urgent.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Arie Noer Rachmawati