Virus Corona

Kondisi Miris Mayat Covid-19 di Rumah Sakit Terkuak dan Bocor, Berserakan dan Ditumpuk Begitu Saja

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Jenazah korban virus Corona di AS kehabisan tempat sehingga ditumpuk di ruang pendingin.

TRIBUNJATIM.COM - Pemandangan memilukan jenazah korban virus Corona Covid-19 di Amerika Serikat ( AS ) yang dibiarkan menumpuk di ruang pendingin.

Alasan jenazah korban virus Corona ditumpuk di sebuah ruangan sebab kondisi kamar mayat di rumah sakit tersebut pun sudah penuh.

Sebagai informasi, hingga pertengahan bulan April ini, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus positif virus Corona Covid-19 terbanyak di dunia dengan 587.173 kasus.

Sementara korban meninggal mencapai 23.644 orang.

BOCOR Rekaman Rahasia Situasi RS saat Corona, Mayat Berserak & Tak Layak, Potret Kewalahan Memilukan

Telepon Rahasia Pejabat China Bocor ke Publik, Ribuan Orang Bakal Selamat Jika Diumumkan Lebih Awal

TERUNGKAP 1 Negara Paling Aman dari Virus Corona, Penyelamatnya Tak Disangka, Dilakukan Sejak Lama

Banyaknya korban meninggal akibat Corona Covid-19 tersebut tentu di luar prediksi layanan kesehatan di Negeri Paman Sam tersebut.

Sehingga banyak jenazah korban virus Corona yang masih berada di rumah sakit dan tidak segera bisa dikebumikan.

Lalu seberapa memilukannya kondisi korban Corona di Amerika Serikat, simak selengkapnya berikut ini:

Ditumpuk di sebuah kamar

Ilustrasi mayat pasien virus Corona (Covid-19) (Tribunnews)

Hal itu seperti terlihat melalui foto-foto yang beredar dan diketahui diambil di RS Sinai-Grace, Detroit, Amerika Serikat, terlihat sejumlah jenazah didiamkan di sebuah kamar.

Mayat-mayat pasien itu hanya dibungkus dengan kantong jenazah berwarna putih, dalam foto lain, terlihat dua jenazah dijejejerkan di atas ranjang, sedangkan satu mayat lainnya diletakkan di kursi sebelah ranjang.

Dikutip dari CNN (14/4/2020), mereka memperoleh foto tersebut dari seorang pekerja rumah sakit yang tidak disebutkan namanya.

Atlet Voli Putri Jatim Dukung Keputusan Pemerintah Tunda PON XX PAPUA 2020: Keselamatan yang Utama

Peduli Garda Depan Penanganan Covid-19, Ketua DPRD Gresik Kirim APD dan Masker untuk Tim Medis RSSG

Dua pekerja unit gawat darurat (UGD) lain dari rumah sakit itu pun membenarkan foto tersebut menggambarkan kondisi sesungguhnya di rumah sakit tempat mereka bekerja, namun, demi keamanan, mereka tidak bersedia namanya disebutkan.

Kondisi yang tergambar dalam foto menurut mereka terjadi selama awal April ini.

Mereka menyebut satu ruangan yang biasanya untuk mempelajari tentang kebiasaan tidur saat ini digunakan untuk menyimpan mayat, karena staf kamar mayat tidak bekerja pada malam hari.

Kamar jenazah penuh

Selain alasan itu, alasan jenazah korban virus Corona ditumpuk di sebuah ruangan sebab kondisi kamar mayat di rumah sakit tersebut pun sudah penuh.

"Yang saya tahu, kami kehabisan tempat tidur untuk pasien, sehingga kami tidak bisa menyisihkannya untuk mayat," kata seorang pekerja UGD yang memberi kesaksian.

"Itu karena kami belum memiliki freezer, kebetulan kamar itu memiliki tempat tidur, selain itu petugas kamar mayat tidak bekerja pada malam hari," kata petugas yang lain menjelaskan kondisi dalam foto.

Setelah hal itu terjadi, mereka mengatakan pihak Rumah Sakit akhirnya memutuskan untuk membeli unit penyimpan mayat dengan pendingin yang bersifat bisa dipindah-pindah atau portabel.

Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung Masih Kesulitan Cari Sumber Penularan Pasien ke-14

Ardi Bakrie Mesra Pijat Nia Ramadhani di Hari Ultah, Sebut Istri Ban Kempes: Keluarin Yang

Disimpan dalam 5 unit penyimpanan

Sabtu (11/4/2020) CNN mendatangi rumah sakit tersebut dan terlihat ada 5 unit penyimpanan mayat ada di lahan parkir.

Dalam foto yang lain, mayat-mayat terlihat hanya ditumpuk begitu saja dalam unit pendingin yang dimiliki rumah sakit.

Di permukaan kantong jenazah yang digunakan, terdapat informasi yang ditempel sebagai penunjuk identitas mayat yang ada di dalamnya.

Dalam gambar itu, terdapat kantong berwarna biru di dekat mayat yang disebutkan merupakan barang-barang pribadi milik almarhum yang bersangkutan.

Kedua petugas UGD Rumah Sakit ini mengaku telah menyaksikan sendiri kondisi ini dan menyebut alasan rumah sakit melakukan ini, karena jumlah kematian dari pasien yang dirawat terus meningkat.

Jenazah korban Covid-19 itu digeletakkan di lantai karena tidak adanya alat yang bisa mengangkatnya sehingga bisa diletakkan di rak penyimpanan.

TEROR Virus Corona Picu Orang Berbuat Kriminal, Psikolog Forensik: Kesulitan Lebih Daripada Biasanya

Geger Polisi Pangkat Kompol Tergeletak di Kantor Polres Jombang, Sempat Ngeluh Pusing, Lihat Ending

Merawat 130 pasien Covid-19 di awal April

Rumah Sakit Sinai-Grace (Dailymail)

Saat dimintai untuk berkomentar, juru bicara RS Sinai-Grace, Brian Taylor pun memberikan penjelasannya.

"Pasien yang meninggal di rumah sakit kami diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, mereka akan tetap kami tangani sampai bisa diserahkan ke pihak keluarga," ujar Taylor.

"Seperti rumah sakit di New York dan di tempat lain, kami telah membeli alat tambahan seperti unit pendingin portabel untuk sementara membantu kekurangan kapasitas ruang jenazah akibat Covid-19," lanjutnya.

Taylor mengatakan pihak RS fokus menambahkan jumlah perawat untuk membantu merawat pasien jika peningkatan kasus terjadi.

Enam pegawai UGD menyebut RS merawat 100-130 pasien Covid-19 sekaligus pada periode awal April, itu merupakan volume pasien tertinggi.

Namun beberapa hari terakhir jumlah kasus yang ditangani sudah turun secara signifikan hanya sekitar 50 pasien saja.

Jumlah ini tentu membuat penanganan bisa berjalan lebih mudah.

(Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kehabisan Tempat, Jenazah Korban Corona di AS Ditumpuk di Ruang Pendingin"

Berita Terkini