Virus Corona
TEROR Virus Corona Picu Orang Berbuat Kriminal, Psikolog Forensik: Kesulitan Lebih Daripada Biasanya
Psikolog Forensik Reza Indragiri memaparkan analisanya soal situasi keamanan Indonesia di tengah terjangan pandemi virus Corona. Simak selengkapnya!
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Di tengah pandemi Corona, seseorang bisa berbuat kriminal atau kejahatan.
Inilah yang menjadi kekhawatirkan banyak pihak sebagai imbas dari wabah virus Corona atau Covid-19.
Situasi keuangan yang sulit tidak menutup kemungkinan seseorang untuk melanggar hukum.
Ketika orang tersebut merasa frustasi maka bisa berpotensi melakukan hal-hal yang nekat.
Beragam jenis kejahatan bisa terjadi seperti kejahatan via online hingga napi yang bebas kembali berulah.
Simak penjelasannya berikut ini!
• Surat Edaran Menteri Agama Jadi Acuan, Warga Blitar Diminta Salat Tarawih di Rumah Selama Ramadan
• Bocah Curi Kotak Amal Rumah Makan di Mojokerto Terekam CCTV, Kabur Lewat Lubang: Sisakan Uang Koin
Dikutip dari TribunWow.com (grup TribunJatim.com ), Psikolog Forensik Reza Indragiri memaparkan analisanya soal situasi keamanan Indonesia di tengah terjangan pandemi virus Corona Covid-19.
Reza mengatakan sangat mungkin tingkat kriminal meningkat di tengah situasi Covid-19.
Asumsinya ia ambil berdasarkan adanya rasa frustasi masyarakat yang kehidupan ekonominya kian sulit karena pandemi Covid-19.

Dikutip dari SAPA INDONESIA PAGI, Kamis (16/4/2020), awalnya Reza menyampaikan apresiasinya kepada pihak kepolisian atas tugas mereka menjaga keamanan Indonesia di tengah wabah Corona.
"Saya terus menyemangati teman-teman Polri untuk bekerja maksimal dalam rangka memastikan masyarakat terlindungi," paparnya.
Reza Indragiri lalu mulai membahas analisa yang dimilikinya.
"Namun hitung-hitungan di atas kertas, kita memiliki sebuah pembenaran untuk bernalar bahwa masa atau musim pandemi seperti sekarang memang boleh jadi relatif lebih tinggi risiko masyarakat untuk menjadi korban kejahatan," katanya.
Pertama Reza menerangkan bagaimana orang yang frustasi, dan tertekan di bawah kondisi pandemi Covid-19, memungkinkan mereka untuk nekat berbuat kriminal demi mendapatkan uang.
"Ketika kemudian kepada masyarakat dilakukan pembatasan ruang gerak, pembatasan aktivitas termasuk aktivitas untuk mencari nafkah, maka boleh jadi sebagian masyarakat akan merasa mengalami kesulitan lebih daripada biasanya dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari," terang Reza.