Virus Corona di Surabaya

Dokter RSUD Dr Soewandhi Meninggal Terpapar Corona Karena Pasien Bohong, Khofifah: Pahlawan Medis

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Berkatnu Indrawan Janguk, dokter RSUD Dr Soewandhi meninggal terpapar Corona karena pasien bohong, Gubenur Jatim Khofifah ucap duka cita untuk Pahlawan Medis

"Meskipun mereka menggunakan APD lengkap, tapi saya harap tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal,” beber Feny.

Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Kabupaten Pelalawan, Riau berinisial AS positif terjangkit virus Corona ( Covid-19 ).

Ia tertular seusai mengobati dua orang pasien Corona yang tak jujur saat memberikan keterangan.

Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), pasien yang sempat bepergian ke Jakarta itu mengaku tak memiliki riwayat perjalanan dari zona merah Covid-19.

Sehingga petugas kesehatan, termasuk AS, melayani pasien dengan protokol standar bukan penanganan corona.

"Dia kontak erat dengan pasien positif Covid-19, yakni RBT dan JG yang didapat dari hasil tracking," kata Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi.

AS akhirnya terkonfirmasi positif corona dan tercatat sebagai pasien ke-18 lantaran ketidakjujuran pasien tersebut.

"Oleh karena itu, kami meminta masyarakat yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk jujur, kooperatif, dan memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya ketika dimintai keterangan medis karena ketidakjujuran dapat berakibat fatal," kata Yovi.

Ilustrasi Virus Corona (Stocktrek Images/Getty Images)
Kejadian lain ada di Purwodadi.

Seorang pasien berusia 47 tahun berbohong tak pernah ke luar negeri dan ke daerah zona merah Covid-19.

Padahal kenyataannya, ia baru saja pulang dari luar negeri dan bahkan sempat berkunjung ke Yogyakarta.

"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja. Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," kata Wakil Direktur dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih.

Pasien sempat diambil sampel lendir tenggoroannya untuk diperiksa.

Hasilnya positif Covid-19.

Akibatnya,sejumlah pegawai dari tenaga medis hingga tenaga kebersihan menjalani rapid test.

"Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai tanggal 24 sampai 30 Maret. Mereka ini akan kita rapid test. Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap dia. 

Berita Terkini