Virus Corona di Madiun

Warga Kota Madiun Berstatus PDP Covid-19 Meninggal, Pasien Miliki Riwayat Program Diet Ekstrem

Penulis: Rahadian Bagus
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan pemakaman PDP Covid-19 menggunakan APD lengkap, Rabu (29/4/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rahadian Bagus

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Seorang warga Kota Madiun berstatus pasien dalam pengawasan ( PDP ) virus Corona atau Covid-19 di RSUD dr Soedono Madiun meninggal dunia, Rabu (29/4/2020).

Pasien berinisial ANC itu sebelumnya dirawat di rumah sakit lantaran sesak napas.

Wali Kota Madiun, Maidi, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa ada warganya yang berstatus PDP Covid-19 meninggal dunia.

Namun, hingga saat ini hasil swab test pasien yang bersangkutan belum diketahui hasilnya.

Hindari Pemotor yang Belok Tiba-tiba, Mitsubishi Lancer Nyemplung ke Sungai Desa Teguhan Madiun

UPDATE CORONA di Tulungagung 28 April, Kasus Positif Melonjak, Ada Sumber Penularan Belum Diketahui

"Hari ini memang ada PDP meninggal dunia, tetapi hasil (swab) belum ada. Dan saya berterima kasih sekali kepada masyarakat Kota Madiun, bahwa walaupun itu PDP pemakamannya tetap menggunakan protokol penanganan pasien Covid-19 dan dimakamkan di TPU, hebat masyarakat Kota Madiun," kata Maidi kepada wartawan.

Maidi memberikan apresiasi kepada warga Josenan yang mau menerima pasien PDP tersebut untuk dikebumikan di pemakaman umum.

Meski sebetulnya, Pemkot Madiun juga menyiapkan tempat pemakaman khusus bagi pasien Covid-19.

‘’Saya berterima kasih kepada warga karena tidak menolak jenazah pasien meski berstatus PDP,’’ ujarnya saat diwawancarai.

Maidi menuturkan, proses pemakaman pasien PDP dijalankan sesuai dengan SOP pemakaman jenazah pasien suspek dan positif Covid-19. Petugas pengantar jenazah mengenakan APD secara lengkap.

Pulang dari Ponpes Al Fatah Temboro Magetan, Empat Santri Asal Madiun Positif Covid-19

Layanan Belanja Online dari Rumah Bi Imah Mulai Diminati Masyarakat Kota Kediri, Mudah dan Praktis!

Selain itu, juga dilakukan penyemprotan di sekitar area makam. Peti jenazah juga dibuat berlapis untuk menghindari penyebaran virus Corona.

Maidi menuturkan, pasien merupakan pria berusia 32 tahun yang bekerja di Yogyakarta.

Sekitar tiga hari sebelum Ramadhan, pria ini pulang ke Kota Madiun.

Pada 24 April 2020 mengalami sesak napas dan dilarikan ke UGD RSUD Dr Soedono Madiun.

Menurut keterangan keluarga, pasien memiliki riwayat program diet ekstrem. Sehingga, menyebabkan asam lambung tinggi.

Masyarakat Kabupaten Madiun Terdampak Covid-19 di Luar DTKS akan Dapat Bantuan Rp 600 Ribu per Bulan

Stok Melimpah, Tak Bisa Kirim Luar Kota, Harga Cabai Rawit di Kota Blitar Turun Jadi Rp 10 Ribu/Kg

Dia menambahkan, tindakan antisipasi juga sudah dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 Kota Madiun.

Sebelum hasil swab test keluar, keluarga pasien telah dikarantina. Rumah pasien juga sudah disemprot dengan disinfektan.

Rencananya, Kamis (30/4/2020) petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap keluarga pasien.

‘’Tidak perlu menunggu hasil. Besok semua akan dites dan saat ini sudah isolasi mandiri. Tidak boleh keluar rumah,’’ tegasnya.

Setelah Ada Aksi Bagi-bagi Ayam, Kementan akan Beli 12 Juta Ekor Ayam Potong dari Peternak di Jawa

Maidi mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa mentaati aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Yakni, social distancing, berperilaku hidup sehat, mencuci tangan dengan sabun, dan mengenakan masker saat keluar rumah.

‘’Kalau ada yang kesulitan makan, kami juga sudah siapkan Posko Sembako. Warga Kota Madiun tidak boleh ada yang kelaparan,’’ imbuhnya.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini