Selama menjalani karantina mandiri, kebutuhan makanan keluarga dicukupi pihak desa.
Melalui posko Kampung Tangguh, saban hari dia disuplai makanan dan sejumlah kebutuhan lain.
"Karena itu saya tenang di rumah. Berusaha santai agar tidak stres dan semangat untuk bisa sembuh dengan menjalankan semua anjuran dari pihak medis dan pemerintah," akunya.
Dengan terus memupuk optimisme, Wagianto dan Yasmina berhasil melawan virus yang sedang mewabah ini.
"Penyakit ini bisa disembuhkan. Intinya, tetap optimistis, jangan stres, taat anjuran dokter, konsumsi makanan bergizi, dan berpikir positif," kata mereka.
Di kampung tersebut, bukan hanya dua orang ini yang terpapar Corona. Ada sekitar 21 warga di sana yang positif Covid-19.
Kampung ini menjadi salah satu kluster terbesar penyebaran Covid-19 di Sidoarjo.
Karenanya, sejak beberapa waktu lalu kampung ditutup total untuk masyarakat umum. Jalan diportal dan dijaga ketat petugas gabungan bersama para relawan.
• UPDATE CORONA di Indonesia Jumat 29 Mei, 8 Provinsi Ini Dilaporkan Nihil Penambahan Kasus Positif
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji ketika mengunjungi posko kampung tangguh tersebut menganggap bahwa kesembuhan dua warga itu bisa dibilang sebagai bentuk keberhasilan kampung tangguh.
"Sebelum program kampung tangguh berjalan, jumlah warga yang terpapar Corona di sini naik turun. Bahkan cenderung terus bertambah. Satu hari bisa bertambah lima orang," kata Sumardji.
Sejak ada kampung tangguh, penyebaran Covid-19 di sana bisa ditekan. Sejak 22 Mei hingga 28 Mei, jumlah warga yang terkonfirmasi hanya bertambah empat orang.
"Kampung tangguh didesain sebagai kampung mandiri. Untuk menekan Corona dibentuk relawan, bertugas dalam pengobatan, penjagaan, pelayanan kebutuhan, dan pengamanan," urainya.
Di Sidoarjo, saat ini sudah ada 67 kampung yang menjadi pilot project Kampung Tangguh. Direncanakan, secara total bakal ada sebenyak 183 kampung tangguh yang tersebar di 18 Kecamatan di Sidoarjo.
Harapannya, melalui penanganan dan pembatasan di tingkat desa atau di kampung-kampung, program ini bisa memutus mata rantai penyebaran Corona di Kota Delta.
Penulis: M Taufik
Editor: Arie Noer Rachmawati