TRIBUNJATIM.COM - Fase new normal atau tatanan normal yang baru sedang direncanakan oleh pemerintah Indonesia.
Dalam fase new normal, pusat perbelanjaan dan sekolah akan kembali dibuka secara bertahap.
• Inilah Aturan Lengkap dan Ketentuan Akad Nikah di Aturan Baru New Normal saat Pandemi Covid-19
Terkait dengan pembukaan pusat perbelanjaan, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, pembukaan mal berpotensi meningkatkan penularan virus Corona atau Covid-19.
"Dengan pembukaan mal di tengah pandemi ini, potensi penularannya masih tinggi," katanya, seperti dilansir Grid.ID.
• 7 Potret New Normal di Amerika Serikat, Banyak Perubahan Drastis, Apakah Indonesia Sudah Siap?
Meski demikian, sebagai contoh, hasil swab test Covid-19 pengunjung di Paragon Mall Semarang dinyatakan negatif.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam, Rabu (27/5/2020).
"Hasil swab test di Paragon negatif. Jumlah sampelnya ada 100," katanya.
• Tren Pariwisata saat New Normal Kata Pakar, Destinasi Lokal Menguat, Paket Virtual Makin Gencar
Berkaitan dengan hal tersebut, pernahkan berpikir, bagaimana potensi penyebaran Covid-19 saat belanja pakaian di mal?
Bukan tidak mungkin penularan terjadi di tempat ramai seperti mal.
Ketika akan mencoba pakaian di kamar pas, pastikan tidak menyentuh apapun dan tetap mengenakan masker saat mencoba pakaian.
Meski penelitian yang cukup tentang berapa lama virus Corona dapat bertahan pada pakaian belum ada.
Namun para ahli tahu bahwa ruang tertutup seperti ruang ganti dapat menampung virus Corona.
• 6 Sifat Virus Corona yang Lebih Menyukai di Permukaan Keras, Benarkah Bisa Menyebar Lewat Makanan?
Virus Corona juga ditakutkan telah menempel pada kenop pintu, dinding, dan cermin, melalui sentuhan tanpa disinfeksi yang tepat.
Dilansir Tribunjatim.com dari Kompas.com, Greg Petro selaku kepala eksekutif First Insight, sebuah perusahaan analitik merek, turut berpendapat.
"New normal bagi retail adalah kembali bekerja dengan pembeli, di mana pembeli bisa menemukan apa yang mereka butuhkan dengan tetap merasa nyaman," kata Greg Petro.
Di masa pandemi, belanja pakaian tentu akan menimbulkan rasa cemas.
Namun jika menjadi kebutuhan, tentu hal ini juga tak bisa dihindari.
"Tidak merasa aman saat mencoba pakaian juga menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana retail perlu menyesuaikan kebijakan pengembalian dan penukaran barang," ujar dia.
• Klaster Baru Virus Corona Muncul di Jilin China setelah Wuhan, Ribuan Desa Langsung Dilockdown
Dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan tersebut, kata Greg Petro, sebanyak 65 persen perempuan dan 54 persen pria mengatakan, mereka tidak merasa aman untuk mencoba pakaian di kamar pas.
Untuk itu, perlu diperhatikan beberapa hal berikut sebelum masuk ke kamar pas saat belanja pakaian di mal.
Sejauh ini, para ahli mengatakan jika infeksi virus Corona yang paling umum adalah dari kontak dengan tetesan pernapasan yang dikeluarkan melalui batuk, bersin, dan bahkan berbicara keras, dalam beberapa kasus.
Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan bahwa mungkin seseorang dapat tertular virus Corona dengan menyentuh permukaan dan benda lain, seperti kenop pintu kamar pas.
"Ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus, tetapi kami masih belajar lebih banyak," kata organisasi tersebut.
• Amerika Serikat Klaim Punya Bukti Covid-19 dari Laboratorium di Wuhan China, WHO: Masih Spekulatif
Profesor dari University of New South Wales yang juga seorang ahli pengendalian infeksi dari Australia, Mary-Louise McLaws mengatakan, ada studi di laboratorium yang menemukan bahwa penularan virus lewat pakaian lebih rendah.
Namun semua tergantung pada item yang hendak dibeli.
Misalnya, syal dan kacamata hitam yang harus kontak dengan wajah, dapat meningkatkan kemungkinan infeksi lebih tinggi jika barang tersebut sebelumnya terkontaminasi oleh orang lain.
"Untuk berhati-hati dengan virus jahat ini, kita dapat bertanya kepada penjual apakah kita dapat menggunakan pembersih terlebih dahulu sebelum menggunakan kacamata."
"Karena sebagian besar pembersih yang mengandung deterjen dan alkohol di atas 65 persen tidak akan merusak kacamata atau lensa, tetapi bisa mematikan virus," kata McLaws.
• Download Drama Korea Hospital Playlist Sub Indo Episode 1-12 (END), Streaming di Sini
Tetapi pakaian juga memiliki bahan non-kain seperti kancing plastik yang bisa menjadi rumah sempurna bagi partikel virus, kata para ahli.
Perhatikan juga setelah keluar dari kamar pas, karena sangat mungkin barang-barang dari mal tersebut berisiko membawa virus.
"Setelah kamu membeli barang-barang ini dan membawanya pulang, sangat kecil kemungkinan barang-barang ini berisiko."
"Namun agar tidak khawatir, letakkan mereka di luar di bawah sinar matahari untuk sementara waktu," kata McLaws.
• Download Lagu MP3 Who Dis? Secret Number Dilengkapi Lirik, Videonya Masuk Trending YouTube
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Waspada Saat Asyik Belanja di Mal Kamu Terancam Sentuh Virus Corona! Seorang Ahli Jelaskan Alasannya.