TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video wanita cantik taruh siput di wajahnya.
Video wanita itu sudah ditonton ratusan ribu kali di Twitter.
Namun, dokter mengatakan tindakan wanita dalam video viral di media sosial itu salah kaprah.
• VIRAL Cuitan Wanita Jawa Rajin Cocok Jadi Pembantu, Banjir Hujatan Netizen, Pemilik Akun Minta Maaf
Melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), video wanita cantik taruh siput di wajahnya itu viral sejak Minggu (31/5/2020).
Dalam video singkat berdurasi 14 detik tersebut, seorang perempuan tengah berbaring dan membiarkan seekor siput berjalan-jalan di wajahnya.
Diduga, ia melakukan hal tersebut untuk perawatan kecantikan.
Adapun pengunggah yakni akun Twitter bernama Forza Bintang Wirayasa, @bintangwirayasa.
"Snail truecica langsung dari sumbernya," tulis Forza dalam twitnya, dikutip TribunJatim.com, Rabu (3/6/2020).
• VIRAL Video Detik-detik Bayi Dikubur Hidup-hidup Digali dari Tanah, Terdengar Suara Rintihan
Snail Truecica diketahui merupakan salah satu produk perawatan kulit wajah (skincare) yang di antaranya mengandung ekstrak lendir siput yang dipercaya dapat memberikan kelembapan pada kulit.
Sejauh ini, unggahan tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 256.100 kali dan telah disukai sebanyak lebih dari 3.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Lantas, apakah cara seperti ini efektif untuk melembapkan kulit dan digunakan untuk kecantikan?
• Maia Pasang Badan saat Kekurangan Fisik Dul Jaelani Disinggung, Bela Ahmad Dhani? Lihat Tulisannya
Dokter Sebut Salah Kaprah
Menanggapi hal itu, dokter spesialis kulit dan kelamin di Vivaldy Skin Clinic, Mataram, dr Dedianto Hidajat mengatakan cara tersebut dinilai salah kaprah untuk merawat kecantikan kulit wajah.
"Salah banget nih. Begini, pertama yang perlu diketahui memang sekarang lagi booming skincare dengan bahan aktif ekstrak dari lendir siput jenis tertentu. Sekali lagi ekstrak ya, jadi sudah melalui proses purifikasi atau pembersihan terhadap komponen-komponen yang tidak diperlukan atau bahkan berbahaya," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).
Menurutnya, tindakan menaruh siput ke kulit ini dinilai sangat konservatif di era serba canggih ini.