Virus Corona di Blitar

Jelang New Normal, Wali Murid Kota Blitar Tetap Ingin Anak Belajar di Rumah selama Pandemi Covid-19

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Para siswa mengantre untuk mendapatkan kartu pendaftaran PPDB di Aula SMPN 1 Mojosari, Senin (26/4/2019).

Selain itu, menurutnya, Dinas Pendidikan juga menyiapkan skema belajar untuk siswa jika new normal benar-benar sudah diberlakukan di sekolah.

Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Jawa Timur Meningkat, Kebanyakan Gejala Klinis Pasien Ringan-Sedang

Salah satunya, jam belajar siswa hanya 4 jam tanpa istirahat.

Normalnya, para siswa belajar selama 8 jam di sekolah.

Jumlah siswa yang masuk sekolah juga dibuat separuh-separuh dengan cara bergilir.

"Siswa masuk secara bergilir, seminggu masuk seminggu belajar di rumah. Itu untuk mengurangi jumlah rombel di kelas. Misalnya, biasanya ada 30 siswa di kelas, kami kurangi jadi 15 siswa," ujarnya.

Dikatakannya, skema itu untuk proses belajar bagi siswa SD dan SMP jika new normal di sekolah benar-benar diterapkan. Sekolah juga harus melakukan skrining kepada para tenaga pendidik.

Banyak Beri Bantuan, Menkes Berharap Angka Kematian Kasus Covid-19 di Jawa Timur segera Turun

"Sekali lagi itu skema yang kami siapkan kalau normal baru di pendidikan diterapkan. Tapi, sampai sekarang kami juga belum tahu kapan siswa kembali masuk sekolah," katanya.

Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar, Said Novandi, mengatakan penerapan protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat jika new normal di pendidikan diberlakukan.

Tapi, dia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali penerapan new normal di pendidikan saat masa pandemi Covid-19.

"Angka kasus Covid-19 di Kota Blitar memang rendah di Jatim. Tapi, semua tetap harus waspada, tidak boleh terlena. Begitu ada kasus khawatirnya tidak terkendali. Saya sendiri masih punya anak SD, saya juga khawatir kalau anak saya harus masuk sekolah sekarang," katanya.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini