Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Vikjen Keuskupan Surabaya Romo Eko Budi Susilo mengatakan keuskupan di Surabaya masih memberlakukan ibadah secara online.
Meski telah ada edaran dari Menag nomor 15 tahun 2020 tentang panduan penyelenggaraan rumah ibadah di masa pandemi Corona atau Covid-19.
Hal ini dikarenakan pihaknya masih belum merapatkan kebijakan tersebut.
• Akhirnya Indonesia Bisa Hasilkan Vaksin Virus Corona, Kabar Bahagia dari Pemerintah, Cuma 1 Kendala
"Sementara ini keuskupan Surabaya masih menjalankan ibadah via streaming dulu. Besok Rabu 10 Juni baru akan kami rapatkan," kata Romo Eko saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat, (5/6/202).
Bukan tanpa alasan, pihaknya juga masih melihat di Surabaya masih zona merah.
"Banyak yang menyarankan streaming dulu saja. Nanti, kalau sudah jelas pembukaan itu maka akan kami buka," terangnya.
• Diskon Listrik Bagi Pelanggan PLN 900-1300 VA di www.lightup.id Hari Ini Terakhir, Ada Kuota 80 Ribu
• UPDATE CORONA di Dunia Jumat 5 Juni 2020, Total Kasus Capai 6,7 Juta, 393 Ribu Pasien Meninggal
Masih kara Romo Eko, pembukaan rumah ibadah dulu harus ada izin dari gugus tugas Covid-19 yang sesuai dengan tingkatan gereja atau rumah ibadahnya.
Sejauh ini peribadatan di setiap gereja di Surabaya masih lewat streaming online. Jumlahnya pun lebih banyak dari sebelumnya.
"Tapi karena streaming kekurangannya jemaat tidak bisa menerima komuni spiritual," imbuhnya.
• Pria Surabaya Panas Lihat Mantan Istri Dibonceng Pacar, Langsung Kasih Bogem Mentah, Tak Rela
Keuskupan Surabaya sendiri memiliki paroki berjumlah 44 orang.
Ada 21 Paroki di Surabaya selebihnya tersebar di berbagai daerah seperti Mojokerto, Madiun, Rembang, Bluro, Cepu.
"Kemungkinan di daerah tersebut bisa memulai dengan protokol kesehatan. Jadi kita akan menyerahkan semua rumah ibadah dibuka atau tidak ke paroki masing-masing. Jadi, nggak saling menunggu," tandasnya.
Penulis: Syamsul Arifin
Editor: Arie Noer Rachmawati