Virus Corona di Kota Batu

Masa Transisi New Normal, Penumpang Angkot di Kota Batu Masih Sepi, Sopir Harap Pemkot Beri Solusi

Penulis: Benni Indo
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah angkot parkir di Terminal Kota Batu, Kamis (11/6/2020). Banyak angkot yang tidak beroperasi karena sepinya penumpang.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Akibat pandemi virus Corona atau Covid-19, jumlah penumpang angkutan kota di Kota Batu sepi.

Tidak dibukanya tempat wisata dan sekolah, membuat penumpang angkot turun drastis.

Di samping itu, juga ada kebijakan untuk menjaga jarak.

Anggota Organda Kota Batu, Heri Junaedi, mengatakan, dari keseluruhan angkot yang ada di Kota Batu, masih 25 persen yang beroperasi.

Padahal, saat ini sudah memasuki masa transisi new normal.

"Biasanya setiap hari para sopir mendapatkan pemasukan Rp 60 ribu. Akibat ada Covid-19, banyak yang libur," katanya.

Secara Target, Penerimaan Siswa pada SD Swasta di Kota Batu Lebih Baik dari Negeri

Alun-alun Kota Batu Bakal Dibuka Lagi, Pemkot Godok Protokol Kesehatan untuk Pengunjung

Dia berharap kepada Pemkot Batu agar memberikan solusi yang bisa membantu para sopir angkot.

Data dari Dishub Kota Batu, saat ini ada 356 angkot, dengan sopir dan asistennya sejumlah 540 orang.

Beberapa waktu yang lalu, Kabid Angkutan Dishub Kota Batu, Imam Mahdi, mengatakan, terjadi penurunan aktivitas hingga 95 persen di Kota Batu.

Adanya penutupan tempat wisata dan penginapan sehingga masyarakat jarang yang keluar rumah. Hal ini mempengaruhi berkurangnya penumpang angkot.

"Tapi masih ada yang beroperasi seperti trayek Batu-Landungsari," katanya.

Akibat Covid-19, Sutiaji Sarankan Penerimaan Mahasiswa Baru di Kota Malang Gunakan Sistem Online

Dinsos Kota Malang Akui 40 Persen Data Penerima Bansos Covid-19 Banyak yang Dobel untuk Tahap 1 & 2

Lalu dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa waktu yang lalu, transportasi umum tetap diperbolehkan untuk beroperasi. Tetapi dalam aturannya terdapat pengurangan isi jumlah penumpang. Biasanya 12 orang, kini hanya boleh 6 orang.

“Yakni baris belakang kiri 3 orang dan kanan 3 orang, serta depan dikosongkan," katanya.

Dia berharap nantinya saat new normal fase kelima pada 20 Juli 2020, aktivitas ekonomi sudah banyak yang kembali berjalan.

Halaman
12

Berita Terkini