TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jatim terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (21/6/2020).
Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur ( Kadishub Jatim ) Nyono buka suara terkait kenaikan tarif bus yang diterapkan oleh Perusahaan Otobus (PO) di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Dilanjut, dua pasar di Lamongan menjadi percontohan pasar tangguh tanggap Covid-19.
Terakhir, dua tenaga medis Sidoarjo meninggal dunia akibat Covid-19.
Mereka adalah dr Gatot Pramono, dan Sri Agustin yang sehari-hari menjadi perawat di RSUD Sidoarjo.
• NEWS VIDEO - Detik-detik Pelepasan Jenazah Dokter RSUD Sidoarjo Meninggal Positif Covid-19
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (21/6/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
1. Operator Bus Diminta Tak Lewati Tarif Batas Atas, Dishub Jatim: Ada Sanksi hingga Pencabutan Trayek
Kenaikan tarif yang diterapkan oleh Perusahaan Otobus (PO) di masa pandemi Covid-19 ini dinilai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Kadishub Jatim) Nyono, masih dalam tahap yang wajar.
Nyono mencontohkan harga tiket terutama angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) yang saat ini beroperasi tidak melebihi tarif batas atas yang ditetapkan.
• Ayu Ting Ting Jujur Bilang Sayang ke Ivan Gunawan, Ngerasa Beruntung, Igun: Udah Pilihan Terakhir
• New Normal, Pakar Pendidikan Unesa Menilai Kurikulum Transisi Harus Disiapkan di Sistem Pembelajaran
"Kalau tarifnya sementara ini kami pakai tarif batas atas. Jadi komponen tarif itu kan ada batas atas dan batas bawah. Yang batas atas itu yang dipakai sekarang oleh PO," kata Nyono, Sabtu (20/6/2020).
Nyono sendiri hingga kini belum menerima adanya pengajuan kenaikan tarif dari operator atau PO walaupun tidak menutup kemungkinan adanya penyesuaian lebih lanjut jika pandemi Covid-19 tidak kunjung usai dan terlalu memberatkan operator.
Apalagi Dishub Jatim memang memberlakukan pembatasan jumlah penumpang sesuai protokol kesehatan sebesar 50 persen dari kapasitas bus.
Jumlah tersebut lebih sedikit dari batas maksimal yang diperbolehkan menteri perhubungan sebesar 70 persen.
Menurut Nyono, pemberlakuan kapasitas 50 persen ini dinilai lebih aman terhadap penyebaran Covid-19.
"Yang aman itu 50 persen," katanya.
Walaupun mengangkut lebih sedikit penumpang Nyono menegaskan pihak PO harus tetap menggunakan aturan tarif yang diberlakukan.
2. 2 Pasar di Lamongan Jadi Contoh Pasar Tangguh Cegah Sebaran Corona, Protokol Kesehatan Prioritas
Dua pasar di Lamongan menjadi percontohan pasar tangguh tanggap Covid-19. Pasar tangguh ini diresmikan, Sabtu (20/6/2020),
Dua pasar tersebut yakni Pasar Baru (Pasar Tingkat) Lamongan dan Pasar Desa Made.
Dua pasar tangguh ini dibentuk sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Lamongan.
• Kabar Gembira, Imigrasi Surabaya Luncurkan Mobil Paspor Keliling
Kapolres Lamongan AKBP Harun menyatakan, pembentukan pasar tangguh Covid-19 ini sebagai kelanjutan dari konsep kampung tangguh yang digagas Kapolda Jatim dalam upaya menekan persebaran virus Corona.
"Semoga upaya bersama ini bisa dengan cepat memutus mata rantai penyebaran virus. Kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan menjadi kunci utama pasar tangguh ini," kata Harun pada wartawan seusai kegiatan, Sabtu (20/6/2020).
Dengan status sebagai pasar tangguh, lanjut Harun, penerapan protokol kesehatan di lingkungan pasar semakin maksimal.
"Kepatuhan terhadap protokol kesehatan ini sangat penting agar dapat terwujud situasi yang aman dan nyaman," ungkapnya.
Sementara, Bupati Lamongan Fadeli menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Kapolres dan Dandim 0812 Lamongan yang telah mendukung serta membantu penanganan wabah Covid-19 di Lamongan hingga saat ini.
Fadeli menyebut, pandemi Covid-19 berdampak ke semua lapisan masyarakat dimana salah satunya adalah pasar.
"Pemulihan yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 dan new normal harus dilakukan namun aktivitas perdagangan harus tetap menerapkan protokol ketat, guna memutuskan mata rantai penularan Covid-19 di mana salah satunya adalah dengan pembentukan pasar tangguh ini," jelas Fadeli.
3. Dokter dan Perawat RSUD Sidoarjo Meninggal Terinfeksi Covid-19, Keduanya Punya Penyakit Penyerta
Dua tenaga medis di Sidoarjo meninggal dunia akibat Covid-19.
Mereka adalah dokter Gatot Pramono, dan Sri Agustin yang sehari-hari menjadi perawat di RSUD Sidoarjo.
Gatot Pramono merupakan dokter IGD yang selama ini juga menjadi dokter dalam penangana pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkab Sidoarjo tersebut.
Sementara Sri Agustin merupakan perawat yang bertugas di poliklikin eksekutif RSUD Sidoarjo. Juga tim medis dalam penanganan pasien Corona di Sidoarjo.
Dokter Gatot Pramono meninggal dunia pada Jumat (19/6/2020) sore. Warga Sedati itu menghembuskan nafas terakhirnya tetelah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi.
"Almarhum sudah menjalani perawatan sekitar tiga hari. Sebelumnya, dia mengeluh badan panas dan muntah," kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Tanggal 18 Juni kemarin almarhum menjalani tes swab, dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19. Juga ada penyakit penyerta lain, yakni jantung dan diabetes.
Beberapa jam setelah meninggal dunia, jenazah dokter Gatot Pramono langsung dimakamkan.
"Proses pemakaman dengan protokol Covid-19," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Polisi juga melakukan pengawalanan sejak jenazah keluar dari rumah sakit hingga proses pemakaman selesai pada Jumat malam.