Laporan Wartawan TribunJatim.com, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Satreskrim Polres Blitar Kota langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran gudang dan tempat produksi kerajinan batok di Jalan Kali Glagah, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Senin (6/7/2020).
Polisi masih menyelidiki penyebab gudang dan tempat produksi kerajinan batok Blitar terbakar.
Gudang dan tempat produksi itu diketahui milik Anas Faisol (45).
"Kami masih penyelidikan, rencananya kami akan mendatangkan Labfor untuk mengetahui penyebab kebakaran," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Ardi Purboyo, Senin (6/7/2020).
AKP Ardi Purboyo enggan berspekulasi terkait penyebab peristiwa kebakaran di gudang dan tempat produksi kerajinan batok.
Menurutnya, polisi masih mencari titik awal api muncul di gudang itu.
• BREAKING NEWS: Gudang dan Tempat Produksi Kerajinan Batok Blitar Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta
• Besaran Insentif Tenaga Kesehatan di Kota Blitar yang Tangani Covid-19 Paling Tinggi Rp 7,5 Juta
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya kerugian materi. Menurut korban kerugian materinya mencapai Rp 200 juta," ujarnya.
Plt Kepala Satpol PP Kota Blitar, Hadi Maskun mengatakan, proses pemadaman api berlangsung sekitar satu jam.
Petugas mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran di lokasi.
"Kami hanya melakukan pemadaman api di lokasi. Untuk penyebab kebakaran, masih proses penyelidikan oleh polisi," katanya.
• Target PAD Kota Blitar Turun Rp 66 M Akibat Pandemi Covid-19, Tiga Bulan Nyaris Tak Ada Kegiatan
• Kabupaten Blitar Raih Penghargaan Opini WTP untuk Keempat Kalinya Berturut-turut
Sebelumnya, gudang dan tempat produksi kerajinan batok atau tempurung kelapa milik Anas Faisol (45) di Jalan Kali Glagah, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, terbakar, Senin (6/7/2020).
Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta.
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat peristiwa kebakaran terjadi, gudang dan tempat produksi kerajinan batok dalam kondisi kosong.
Selama masa pandemi virus Corona atau Covid-19, produksi kerajinan batok di lokasi berhenti.
Editor: Dwi Prastika
• Pemkot Blitar Masih Kumpulkan Data Pendukung Tenaga Kesehatan Penerima Insentif Pemerintah Pusat
• Pria Mabuk Aniaya Penjaga Portal Covid-19 di Kediri, Marah Tak Dibukakan Pintu, Gini Kronologinya