TRIBUNJATIM.COM - Marak tren gowes atau bersepeda di tengah pandemi Corona atau Covid-19.
Saat pandemi Covid-19, banyak masyarakat memutuskan untuk bersepeda untuk mengisi aktivitasnya.
Namun belakangan, banyak tersiar kabar jika penggunaan masker saat bersepeda berbahaya. Benarkah?
Seperti diketahui, bersepeda tak hanya bertujuan sebagai sarana berolahraga untuk kesehatan jasmani tetapi juga moda transportasi.
Di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), banyak orang mulai menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi menuju kantor atau tempat mereka beraktivitas.
• 10 Gejala Diabetes Melitus yang Wajib Diketahui, Tiap Tipe Beda Gejala, Lifepack: Periksakan!
• FAKTA TERKINI Virus Corona, Varian Baru Lebih Cepat Menular Dibanding Asli, Bereplikasi Lebih Baik
Melihat fenomena tersebut, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Andhika Raspati memberikan tips aman bersepeda di masa penerapan AKB ini.
Menurut Andika, protokol kesehatan tetap diterapkan, termasuk memakai masker.
"Di era AKB tetap harus berlakukan jaga jarak, pakai masker dimana saja untuk menghindari droplet," jelas Andika saat dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Minggu (5/7/2020).
Nah, bagaimana agar memakai masker tetap aman saat bersepeda? Mengingat banyak tersebar kabar jika tak jarang orang bersepeda sesak nafas karena memakai masker.
"Perlu diatur intensitas kecepatan gowesnya untuk mengatur nafas agar tidak sesak nafas saat menggunakan masker, " jelas Andika lagi.
• 7 Penyebab Diabetes Bersumber dari Kebiasaan Sehari-hari, Tim Lifepack: Kebanyakan Gorengan Termasuk
Lalu. bagaimana jika masker diganti dengan face shield yang belakangan juga tren?
"Penggunaan face shield saja tidak dianjurkan dikarenakan masih ada celah untuk droplet," ujar Andika.
Di sisi lain, ia menambahkan, para pesepeda harus memperhatikan keselamatan dirinya sebelum bersepeda.
"Keamanan perlu diperhatikan. Menggunakan helm, menggunakan pencahayaan lampu atau pakaian yang bersinar untuk menandakan pengguna jalan lain, selain itu memastikan kondisi kesehatan dirinya, dengan konsultasi ke dokter seberapa bugar anda dan jika baru bersepeda jangan ikuti teman yang sudah terbiasa jarak jauh. Harus bertahap dan dibiasakan," ucap Dhika sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Andhika yang juga menjabat Kepala Bidang Medis di Federasi Balap Sepeda Indonesia PB ISSI berpesan agar bersepeda untuk memenuhi kebutuhan saja.