TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) secara daring membutuhkan jaringan internet.
Sejumlah anak SD-SMP di Dusun Lemahbang, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang memanfaatkan wifi dari warung kopi (warkop) Pitoeng yang dimiliki M Syafrudin.
Sejak dua tahun terakhir, ia membuat SBR Farm dan warkop di rumahnya.
"Anak-anak datang ke sini sejak Senin (13/7/2020) saat mulai masuk sekolah. Awalnya dua orang. Terus kemudian hari, jadi lebih banyak," jelas Udin, panggilan akrabnya pada TribunJatim.com.
• Viral Foto Mobil Sehat Pamekasan Dipakai Angkut Kasur, Bupati Baddrut: Wajar, Akan Kita Didik Dulu
Kedatangan dua anak itu izin memakai wifi warkop untuk mengerjakan tugas sekolah.
Dikatakan, sebelumnya, wifinya memang hanya untuk warkop Pitoeng pada malam hari.
Di mana pembeli membayar Rp 5000 untuk mendapat minuman dan kue sambil wifian.
"Setelah ada yang datang itu, saya jadi memikirkan kemanfaatan lainnya buat anak-anak yang saat ini sedang belajar di rumah. Pasti ada tugas-tugas yang perlu dikerjakan," jawab pria yang bekerja di Poltekom Malang ini.
Namun untuk anak-anak sudah ditegaskan jika memang tidak membeli paket (minum dan wifian) tidak apa.
"Saya juga bilang ke anak-anak jika tidak punya HP buat ngerjakan tugas, saya usahakan. Kalau ada teman-teman mereka mau datang juga tidak apa," kata dia.
Saat mengerjakan tugas sekolah, mereka disediakan tempat di teras warkop. Ada meja dan tikar buat duduk. Juga ada colokan untuk mengisi baterai HP.
"Cuma kendala di wifi ya kalau ada listrik mati," jawab Udin.
• Menko PMK Apresiasi Pusat Observasi Covid-19 di BPSDM Jatim, Akan Diduplikasi di Sidoarjo dan Gresik
Para siswa adalah warga sekitar rumah Udin. Wulandari, siswa kelas 8 SMPN Jabung 2 menyatakan sudah mendapat tugas dari sekolah.
"Ini saya sedang mengerjakan tugas PAI (Pendidikan Agama Islam)," jelas Wulandari.
Ia memanfaatkan wifi di warkop Pitoeng dari informasi orangtuanya.
"Ndok, nang omahe Pak Udin ae ada wifi," kata Wulan menirukan pembicaraan dengan orangtua.
• Temui Pengendara Motor Tak Pakai Masker, Satpol PP Kota Malang: Kalau Bandel, Kita Beri Sanksi Tegas
Ia dan teman-teman SMP-nya biasanya datang jam 09.00 WIB setelah ada tugas dari sekolah.
Dikatakan, kalau pakai wifi memang jadi tidak kepikiran paket datanya.
"Kalau sebelum semester ini, setiap minggu butuh Rp 27.000 untuk paket data. Saat itu tugas sekolah biasanya diberi link," jawab Wulan.
Sedang Silvia Dwi Anggraini, siswa kelas 7C SMPN Jabung 2 mengerjakan tugas MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dengan merangkum isi video.
• Cerita Pilu Bocah SMP Dicabuli Kakek Sejak SD, Berani Lapor Sejak Pelaku Kena Stroke: Diancam Santet
"Tadi tugasnya soal kebangsaan dan pramuka," jawabnya.
Hasil rangkuman ditulis dibuku dan difoto kemudian dikirim ke WA guru.
Dari para siswa yang datang, Udin juga memilih ketua kelas sehingga bisa mengkoordinir teman-temannya.
Namanya Johan Aditya. Ia siswa kelas 7 di SMPN Jabung 2. Sebelum belajar mengerjakan tugas, di teras itu juga ada yang tugas membersihkan. Anak-anak jika datang juga mencium tangan Udin. Mereka juga ada jadwal istirahat.
• Jatim Masih Zona Merah Covid-19, PS Hizbul Wathan Belum Buat Agenda Persiapan Lanjutan Kompetisi
Maksimal jadwal "sekolah" nya jam 14.00 WIB.
Dikatakan Udin, jika belajar bersama, maka antar teman juga bisa saling membantu jika ada kesulitan.
Ia juga menyediakan diri membantu untuk mapel umum. Sedang istrinya akan membantu yang kesulitan bidang agama. Ia berharap, apa yang difasilitasi bisa memberi manfaat warga sekitar.
Dusun Lemahbang sangat dekat dengan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan. Dari warkop ini kuranh 2 Km perjalanan.
Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Arie Noer Rachmawati