TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Masa pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir 5 bulan.
Akibatnya hampir semua sektor terdampak, para pengusaha harus memutar otak untuk tetap bisa membangkitkan perusahaannya.
Termasuk sektor wisata yang biasa melibatkan banyak biro untuk menjelajah destinasi yang ada Indonesia. Mereka kini harus berinovasi untuk tetap bertahan.
• Ubaya Gelontor 40 Miliar Buat Bantuan Mahasiswa Selama Pandemi, Penerima Dapat 1 Juta Per Semester
Pelaku usaha biro perjalanan di Lamongan misalnya, praktis sejumlah armada bus yang sejak sebelum pandemi Covid-19 lancar beroperasi ke berbagai tempat wisata, kini mandek total.
Pengusah biro perjalanan wisata yang berkantor di jalan Andansari ini berinovasi dengan menyulap bus wisatanya menjadi bus cafe.
Bus Cafe ini dilakukan oleh PO Biru Samudra Lamongan. PO yang biasanya melayani rute wisata ini membuat armada busnya menjadi bus cafe yang mereka yang disebutnya, Blue Cafe.
• 5 Gubernur Dipuji Jokowi karena Terbaik Hadapi Covid-19, dari Pulau Jawa Cuma 1 Provinsi
• Warkop Dekat TKP Dihampiri Anjing Pelacak setelah Endus Baju Editor Metro TV Yodi Prabowo, Bau Amis?
Tentu, sang pengusaha menawarkan sensai minum segar, kopi dan lainnya dalam bus sambil menelusuri sepanjang jalan pendek di wilayah Lamongan.
"Sejak awal pandemi, banyak armada yang nganggu. Praktis tak beroperasi sama sekali," kata Tina Indriani, pemilik PO Biru Samudra dalam perbincangannya dengan wartawan, Kamis (16/7/2020).
Selain itu, kru juga sempat nganggur karena armada juga berhenti. Sementara mereka harus menanggung kehidupan keluarganya.
• Nganjuk Hadapi Penyebaran 2 Virus Sekaligus, Sama-sama Membahayakan Kesehatan, ini Kata Gugus Tugas
Selama hampir 5 bulan, pelaku usaha wisata termasuk jasa transportasi tidak memiliki penghasilan sama sekali sehingga pelaku wisata, khususnya jasa transportasi seperti miliknya yang hanya mempunyai trayek pariwisata harus memutar otak agar bisa bertahan.
Salah satunya, terang Tina, mereka merubah bus wisata menjadi bus cafe berjalan sehingga pengunjung bisa merasakan sensasi ngopi sambil jalan-jalan.
"Ngopi di rumah sudah biasa, termasuk di kedai, dan coffee shop. Tapi belum banyak orang yang merasakan ngopi dalam bus," ungkapnya.
• Masuk Surabaya Wajib Tunjukkan Surat Bebas Covid-19, Ada Pengecualian Buat Golongan Ini: Beda Lagi
Bus cafe ini bisa menjadi obat mengusir kejenuhan di rumah dan rindu akan aktivitas di luar.
"Ada sensi yang bikin penasaran terus," katanya.
Meski berlebel bus cafe, mereka yang menjadi bagian dalam bus cafe harus mengikuti aturan manajemen yakni, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
• Kasus Positif Covid-19 di Blitar Naik 4 Kali Lipat saat New Normal, Protokol Kesehatan Diperketat
Tidak hanya menikmati kopi di dalam bus sembari keliling tempat wisata, imbuh Tina, dengan bus cafe pelanggan bisa jalan-jalan keliling kota Lamongan dengan hanya mengeluarkan kocek Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu untuk jalan-jalan ke wilayah Pantura Lamongan dan tetangga sebelah, Gresik.
Mereka masih mendapatkan jatah makanan ringan dan minuman sembari jalan-jalan.
"Protokol kesehatan tetap kami terapkan," katanya.
• Matahari Tepat Berada di Atas Kabah Nanti Sore Pukul 16.27 WIB, Bisa Jadi Patokan Arah Kiblat!
Penumpang akan dicek suhunya memakai thermo gun sebelum naik dan disediakan hand sanitizer.
Tentu ada kewajiban memakai masker. Duduknya juga diatur bersilang.
Tina menuturkan, bentuk bus yang semula berisi 60 kursi penumpang kini mereka ubah menjadi hanya separuhnya, yaitu 30 kursi.
Tata letak kursipun mereka buat selayaknya sebuah cafe dengan membuat kursi dan meja saling berhadapan.
• Ingin Hilangkan Jerawat akibat Keseringan Pakai Masker? Coba Perawatan TR-Acne, Wajah Mulus Kembali
Pengusaha bus wisata di Lamongan ini juga bekerja sama dengan kafe-kafe yang populer di Lamongan di mana kafe-kafe ini menyediakan semua menu di bus cafe.
"Keberadaan bus cafe ini disambut begitu antusias oleh pelanggan. Pelanggan juga harus reservasi dulu," terangnya.
Sementara, salah seorang pelanggan bus cafe ini Umi Salamah menuturkan, keberadaan bus cafe ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk ngopi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Selain bisa ngopi, Umi, mereka bisa jalan-jalan keliling kota Lamongan atau ke Gresik dan Pantura Lamongan.
"Untuk refreshing," katanya.
Anda yang penasaran mencoba sensasi ngopi sambil jalan-jalan dalam bus. Lamongan mempunyai bagian dari keinginan anda.
Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Arie Noer Rachmawati