TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya selama ini sudah memberikan fasilitas layanan rapid test gratis bagi ibu hamil (bumil).
Bahkan, juga ada tes swab untuk bumil diatas 37 minggu. Namun, sayangnya tidak semua bumil mendapat fasilitas ini.
Annisa Qurrota A'yun (23) misalnya, yang dirujuk ke rumah sakit (RS) tipe B untuk mempersiapkan persalinan anak ketiga.
• Kisah Ibu Hamil di Surabaya saat Pandemi Melanda, Terjaga hingga Tengah Malam Demi Daftar Antrean RS
Warga Wonorejo, Rungkut ini mengungkapkan, dirinya mendapat rujukan pada usia kehamilan 36 minggu.
"Karena kelahirannya berisiko, puskesmas memberikan rujukan, dan ternyata rumah sakit rujukan tidak meng-cover biaya rapid test. Jadi saya harus cari rapid test mandiri," ujarnya, Minggu (26/7/2020).
Annisa mengatakan, rapid test ini diwajibkan oleh RS rujukannya sebelum tindakan persalinan. Baik normal maupun caesar, namun surat keterangan rapid test hanya berlaku satu minggu.
• Viral Cerita Mahasiswi Semester 3 Hamil Anak Kembar Ditinggal Pacar: Aku Mutusin Bakal Rawat Anakku
• Polisi Bongkar Aliran Dana Yodi Prabowo Tes HIV di RSCM, Diduga Penyebab Depresi hingga Bunuh Diri
"Saya tanya puskesmas, katanya nanti diinfo, tetapi sampai mendekati hari persalinan belum ada info rapid test. Akhirnya saya cari rapid test berbayar," ungkapnya.
Sebagai pemegang Kartu indonesia Sehat (KIS), Annisa mengaku, cukup keberatan dengan biaya rapid test yang mulai dari Rp 300.000.
Selain rapid test, hamil di masa pandemi membuat Annisa harus datang ke RS sendiri. Sementara, anak-anaknya harus tinggal bersama neneknya di rumah.
• Pembelajaran Daring Siswa PAUD-TK Kata Pakar Tak Efektif, Inilah 3 Contoh Pola yang Bisa Diterapkan
"Kalau melahirkan juga hanya ditemani suami, ndak boleh dijenguk," lanjutnya.
Lain lagi yang dialami Gloria Christy Bhagawatgita (27), ibu yang tengah hamil 3 bulan ini memang merasa khawatir mengandung ditengah pandemi saat ini.
Namun, Gita mengaku, mengikuti anjuran Pemkot Surabaya untuk langsung pergi ke RSIA saat mengontrol kesehatannya.
• Perjuangan Guru TK di Surabaya Beri Materi saat Pandemi, Rela Mengajar Door to Door ke Rumah Murid
"Karena memilih rumah sakit ibu dan anak, yang notabene bukan rujukan Covid-19, sejauh ini saya tidak merasa kesulitan. Dokter juga sangat membantu, kapan pun dapat dihubungi apabila terjadi sesuatu tentang kehamilan saya," katanya, Minggu (26/7/2020).
Tak hanya itu, pihak RS juga sangat memudahkan proses registrasi sekaligus sangat memperhatikan protokol kesehatan.
Usia kehamilannya baru menginjak 12 minggu, sehingga Gita belum merasakan keluhan yang membuatnya harus menjalani rapid test atau tes swab.
• Kasus Kontak Erat Pasien Covid-19 di Jember Melonjak, Tembus 2.718 Orang, Langsung Jalani Tes Swab