15 Tahun Penyapu Jalan Hanya Nabung, Sumiyati Berkurban Sapi di Idul Adha: Dunia Tak Ada Apa-apanya

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nenek Sumiyati

Saat ini nenek Sumiyati bekerja sebagai penyapu jalan di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kutai Kartanegara.

Setiap bulannya, Sumiyati mendapat besaran gaji sesuai jam kerja. Kadang dia mendapat Rp 2,5 juta.

Kadang kurang ataupun lebih.

Atta Halilintar membeli dua sapi kurban dengan berat lebih dari 1 ton. (Instagram.com/@attahalilintar)

Selain sebagai penyapu jalan, Sumiyati juga jualan kecil-kecilan.

Dia punya rombong atau kelontongan persis di tepi Jalan Diponegoro, Tenggarong.

Di situ juga Sumiyati tinggal sendirian sambil jualan minuman kemasan, makanan ringan dan lainnya.

Saat ditemui, Sumiyati bercerita sedikit tentang kisah hidupnya yang begitu menginspirasi.

Situasi Salat Idul Adha di Masjid Al Akbar Surabaya, Jemaah Cuma 5000, Ibadah Berlangsung Singkat

Sumiyati ternyata merupakan seorang janda tua yang bercerai beberapa tahun lalu.

Ia memiliki empat orang anak yang saat ini telah hidup masing-masing.

"Saya sudah cerai lama.

Belasan tahun lalu.

Saya tinggal sendirian di sini.

Punya empat anak tapi tinggal terpisah," terang Sumiyati.

Nenek Sumiyati (Kompas.com/Zakarias)

Sumiyati mengutarakan niatnya membeli hewan kurban demi akhirat.

"Dunia tidak ada apa-apanya, Nak. Akhirat yang penting," tegas dia.

Halaman
1234

Berita Terkini