TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah satu keluarga di Bekasi meninggal dunia karena positif Covid-19.
Fenomena itu menurut Kepala UPTD Pemakaman Disperkimtan Kota Bekasi, Yayan Sopian, baru kali pertama terjadi.
Yayan Sopain menyebut sebelumnya belum pernah ada yang seperti itu.
Sebagai informasi, kasus sebaran Covid-19 di Kota Bekasi tengah mengalami peningkatan, baru-baru ini, satu keluarga di Kelurahan Jakamulya, Bekasi Selatan dikabarkan meninggal dunia.
Kepala UPTD Pemakaman Disperkimtan Kota Bekasi Yayan Sopian mengatakan, hari ini, Jumat, (11/9/2020), pihaknya melakukan pemulasaran tiga jenazah sekaligus yang merupakan satu keluarga.
"Tadi pagi ada tiga jenazah, itu satu keluarga informasinya itu benar-benar (positif) Covid-19," kata Yayan Sopian saat dikonfirmasi.
Jenazah tiga anggota keluarga itu dikirim ke TPU Paduran dari salah satu rumah rujukan Covid-19 di Kota Bekasi.
"Tiga orang, suami istri, sama satu anak, warga Jakamulya, Bekasi Selatan," terang dia.
• Profil & Perjalanan Karier Diana Rigg Pemeran Tracy di Vicenzo James Bond Tutup Usia karena Kanker
• Kasus Covid-19 Banyuwangi Terus Naik, Bupati Anas Kembali Berlakukan WFH dan Batasi Jam Buka Toko
• Puskesmas Pembantu Gunung Gedangan Mojokerto Ditutup Seminggu, Efek Seorang Bidan Positif Covid-19
Yayan Sopian mengaku tidak begitu mengetahui secara detail perihal tiga anggota keluarga yang meninggal positif Covid-19 tersebut.
"Meninggalnya enggak tahu kapan, tapi kalau dikuburkan tadi pagi jam 9-an kira-kira," paparnya.
Adapun fenomena satu keluarga meninggal berbarengan akibat Covid-19 ini baru pertama dia tangani.
Pihaknya langsung menyiapkan liang yang lokasinya berdekatan di blok khusus pemakaman sesuai protokol Covid-19 di TPU Padurenan.
"Baru pernah dengar ini berbarengan, sebelum-sebelumnya belum pernah ada," ungkap Yayan Sopian.
• Jadi Aplikasi Terlaris, TikTok Terbanyak Diunduh di Indonesia, Diikuti Brasil Posisi Kedua di Dunia
• UPDATE CORONA di Jawa Timur Jumat 11 September, Ada 141 Klaster Penularan: Total 2.004 Kasus
• Satu Bidan Positif Covid-19, Pustu Gunung Gedangan Kota Mojokerto Ditutup Sepekan
TPU Paduran oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dijadikan tempat khusus pemulasaran jenazah baik terkonfirmasi positif, maupun yang direkomendasikan wajib menggunakan protokol Covid-19.
Peningkatan kasus yang terjadi belakangan ini, setelah sebelumnya sempat landai ketika awal memasuki masa adaptasi membuat petugas pemakamam kembali berjibaku.
Berdasarkan data di situs https://corona.bekasikota.go.id jumlah kasus pasien positif Covid-19 meninggal dunia hingga, Kamis, (10/9/2020) sebanyak 68 orang.
Selain kasus pasien positif Covid-19, terdapat 212 orang meninggal dunia dengan kategori khusus tetapi memiliki gejala Covid-19 sehingga pemularan dilakukan sesuai protokol kesehatan.
"Sekarang kondisi mirip seperti awal-awal Covid-19 lagi, udah kewalahan juga kita tiap hari ada jenazah yang dimakamkan sesuai protokol," kata Yayan Sopian.
• DPK Kota Batu Bakal Bentuk Relawan Desa/Kelurahan, Tingkatkan Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran
• Punya Sifat Lugu & Suara Merdu, Alwi Mau Diangkat Anak sama Dewi Perssik, Tapi Ditentang Sang Suami
• Jumlah Calon Kepala Daerah di Jatim yang Positif Covid-19 Tembus 3 Orang, Daerah Mana Saja?
Tanda-tanda peningkatan lanjut Yayan Sopian, sudah terlihat sejak awal Agustus 2020 hingga kini terus mengalami situasi yang sama.
Padahal kata dia, pada Mei hingga Juli lalu, kondisi pemakaman jenazah protokol Covid-19 mengalami pelandaian.
"Waktu Mei, Juni Juli sampai Juli itu ada paling satu jenazah, pas masuk Agustus mulai banyak lagi, rumah sakit kirim jenazah kita siapkan liangnya, tiga sampai empat kali sehari," kata dia.
(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Satu Keluarga di Jakamulya Kota Bekasi Dikabarkan Meninggal Dunia Karena Positif Covid-19