Penanganan Covid

Staycation Jadi Tren Liburan, Pengamat Ekonomi Kreatif Ubaya Nilai Tepat: Pandemi Harus Hemat

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Ekonomi Kreafif Ubaya, Bertha Silvia Sutejo.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Staycation atau liburan dekat rumah  diprediksi akan terus menjadi tren saat pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

Berlibur dengan cara ini diyakini bisa mengembalikan pikiran dan kondisi psikologi fresh kembali. 

Pengamat Ekonomi Kreatif Ubaya, Bertha Silvia Sutejo bahkan menyebut staycation sangat tepat di saat pandemi begini.

Pemuda Desa Sekapuk Raih Profit Dollar 25 Persen Dalam 25 Hari, Ajaib, Belajar Valas Saat Pandemi

Mesin Mati Mendadak saat Menanjak, Nahas, Truk Mundur Hantam Warung Rujak di Kecamatan Paciran

Di saat terjadi pelemahan ekonomi, staycation bisa jadi cara menghilangkan penat ranpa keluar terlalu banyak uang.

 "Staycation adalah refreshing dengan biaya sesuai budget. Tidak hanya itu, aktivitas berlibur pendek ini juga mampu menggerakkan ekonomi di waktu mendatang," kata Bertha, Minggu (11/10/2020).

Staycation tidak harus ke hotel atau destinasi lain dekat rumah. Berlibur dalam rumah selama menyenangkan dan bikin pikiran fresh juga dianjurkan. Saat pendemi tetap harus berhemat.

Hasil F1 GP Eifel 2020 - Lewis Hamilton Podium Utama, Valtteri Bottas Gagal Finis

Optimis Tekan Angka Covid-19, Petugas Gabungan Kabupaten Gresik Tak Bosan Ingatkan: Pakai Masker

Bertha mengamati bahwa staycation saat pendemi tengah tren. Inilah gaya berlibur dengan fokus pada protokol kesehatan, menjaga jarak.

Sebab tidak perlu berada di kerumunan dan waktunya pendek.

Dosen ekonomi kreatif Ubaya ini menyebut bahwa staycation adalah alternatif berlibur tipis-tipis. Istilah Suroboyo Endek endekan.

Namun diyakini bisa melepas penat dan stress dengan biaya yg bisa disesuaikan budget.

Liburan yang tidak mengganggu aktivitas pekerjaan karena cukup dilakukan di lokasi terdekat. Tak perlu cuti karena jarak dan waktu terjangkau. Berlibur ala Staycation ini bisa meningkatkan kinerja.

"Saat ini banyak orang sudah sudah terlalu lama jenuh dengan aktivitas Pandemi. PSBB, jaga jarak,  tidak boleh kumpul-kumpul. Seakan-akan kita terkurung," ucap Bertha. 

Saat jenuh inilah, orang butuh liburan. Bagiamana berlibur ini bisa dilakukan padahal saat ini ada ancaman virus corona mematikan di luar. Apakah kemudian tidak bisa berlibur. Tidak bisa begitu juga.

Selama Ini berlibur harus ke luar kota atau luar negeri. Rasanya mindset ini yang harus diubah saat pendemi. Bertha melihat sudah banyak orang yang mulai menyadari pentingnya konsliburan private. Staycation menjadi salah satu alternatif paling realistis.

Tidak harus ke suatu tempat atau destinasi wisata. Di rumah juga bisa menjadi alternatif liburan menyenangkan. Bisa melakukan aktivitas menyenangkan bersama anggota keluarga. Tapi kalau di rumah mulai bosan karena sudah terus-menerus di rumah.

Halaman
12

Berita Terkini