Pilkada Trenggalek

Cabup Mas Ipin Bakal Bangun Desa Wisata Kolaboratif, Jurus Menumbuhkan Ekonomi Terdampak Covid-19

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Bupati Kabupaten Trenggalek Mochamad Nur Arifin temui warga di pinggir Pantai Kecamatan Munjungan. Salah satu yang dibahas, yakni pembahasan wisata kolaborasi yang ramah lingkungan.

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Trenggalek M Nur Arifin - Syah M Nata Negara akan menjadikan Desa Wisata sebagai salah satu kunci menumbuhkan ekonomi setelah berbulan-bulan merosot terdampak pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

Desa Wisata di Trenggalek akan dikembangkan secara kolaboratif agar bisa menyentuh banyak pihak. Diantaranya melibatkan para pelaku UMKM dan warga sekitar lokasi tempat desa wisata.

Mas Ipin, sapaan akrab Calon Bupati M Nur Arifin, menyebut, membangun Desa Wisata kolaboratif akan menjadi cara paling cepat untuk membangun ekonomi rakyat.

Baca juga: Karier Rizki DA Terancam Terjun Bebas Imbas Prahara dengan Nadya? Denny Darko Nasihati: Tengah Jalan

Baca juga: KH Syukri Zarkasyi Alami Aneurisma Sebelum Wafat, Pemakaman Sosok Pejuang Diiringi Ribuan Pelayat

Ia bahkan optimistis, desa wisata kolaboratif bisa kembali menumbuhkan ekonomi di Trenggalek yang sempat terpuruk sejak awal pandemi, hanya dalam tempo dua tahun.

"Dengan waktu yang sempit, hanya tiga tahun masa administrasi pemerintahan mendatang, kami harus mampu melakukan transisi dari masa relief di tahun 2020 ke arah recovery pada 2021-2022," ucap Mas Ipin, Kamis (22/10/2020).

Tak menutup kemungkinan, lanjut dia dia, ekonomi bahkan bisa meningkat dibanding masa sebelum pandemi apabila penciptaan desa wisata kolaboratif berjalan minim hambatan.

Baca juga: Tragedi 9 Anggota Keluarga di China Tewas Setelah Makan Mi Berusia 1 Tahun, Tak Ada Penawar Racunnya

Baca juga: Musafir Tak Bernyawa Terbujur Kaku di Gardu Sampang, Sempat Bilang ke Warga: Perjalanan Masih Jauh

"Memang di saat pandemi, sektor wisata paling terpukul. Akan tetapi, pada masa post-Covid, orang akan jenuh berdiam di rumah," lanjut Politisi PDI Perjuangan itu.

Dengan demikian, perjalanan wisata akan menjadi suatu terapi bagi banyak orang.

Sementara tempat tujuan wisata yang dianggap paling masuk akal di masa seperti itu adalah wisata rendah biaya yang bersih, higienis. aman, dan ramah lingkungan.

"Seperti merasakan kehidupan warga desa, dengan segala bentuk kearifan lokal, keindahan tanah, dan kebudayaan mereka. Ini akan menjadi satu daya tarik," ucapnya.

Ia bilang, desa wisata kolaboratif tak sekadar soal membangun destinasi wisata juga. Tapi juga membangun sebuah ekosistem desa wisata.

"Maka, desa wisata ini akan menjadi platform yang mengagregasi sektor on-farm seperti pertanian, perikanan, budidaya, perkebunan dan kehutanan. Ju Juga off-farm yang diolah menjadi kuliner, handycraft. Bahkan sektor hospitality seperti penginapan, jasa transportasi, dan UMKM lainnya," sambung Mas Ipin.

Di Kabupaten Trenggalek, beberapa desa wisata telah merintis konsep kolaborasi secara berbeda. Mas Ipin mencontohkan, salah satunya Desa Wisata Durensari di Kecamatan Watulimo.

Ia menyebut, kolaborasi juga menjadi salah satu kunci utama dalam pembangunan ke depan.

"Karena seorang Bupati dan Wakil Bupati tidak akan mampu menyelesaikan seluruh masalah kabupaten sendiri. Kita semua yang harus memadukan janji bersama untuk kemajuan bersama. Jangan kecilkan kekuatan kolaborasi dan gotong-royong rakyat," ucap dia. 

Penulis: Aflahul Abidin

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini