Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anggota seni beladiri pencak silat Pagar Nusa yang memanjat tiang bendera setinggi enam meter untuk benahi tali yang lepas dari roda katrol pengerek di ujung tiang, bernama M Sholekhudin (18).
Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, kelahiran Kediri, yang kini duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah akhir (SMA).
Selain itu, ia juga tercatat berdomisili di Setoyo, Balongmojo, Puri, Kabupaten Mojokerto. Dan kini ia juga mondok di Pondok Pesantren Nurul Falah, di Desa Jetak, Puri, Kabupaten Mojokerto, yang diasuh oleh KH Abdul Adzim Alawi.
Kepada TribunJatim.com, Sholekhudin mengaku aksinya yang terbilang nekat itu murni inisiatif pribadi. Tidak ada yang memerintah ataupun meminta tolong kepadanya.
Saat melihat kejadian tali bendera nyangkut hingga membuat prosesi khidmat nan sakral pengibaran sang saka merah putih terhenti. Sholekhudin bergegas meninggalkan barisan tempatnya berdiri dalam upacara tersebut, untuk menuju tiang bendera.
Baca juga: Pasar Benteng Pancasila Kota Mojokerto Siap Beroperasi, Seluruh Pedagang Gunakan Transaksi Digital
Baca juga: Peringatan Hari Santri Nasional 2020, Khataman Alquran Serentak Digelar di Banyuwangi
"Gak ada yang nyuruh ke depan, gak ada yang maju, terus saya langsung lari. Sebenarnya siapa saja yang mau manjat gitu," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Sabtu (24/10/2020).
Saat memanjat tiang bendera, tidak terbesit keraguan ataupun perasaan takut.
"Gak ada rasa takut sama sekali," jelasnya.
Ia menerangkan, kendala yang terjadi hingga membuat prosesi sakral pengibaran bendera merah putih tertunda sejenak itu karena tali bendera yang seharusnya berada tepat pada roda katrol pengerek tali mendadak terlepas.
Baca juga: Viral Video Aksi Heroik Pendekar Silat Panjat Tiang Bendera Benahi Tali Bendera Copot
Baca juga: Teknik Sipil ITS Gandeng Perusahaan Teknik Surabaya, Gelar Lomba Geoteknik Tingkat Nasional
Padahal, setahu Sholekhudin, sebelumnya, insiden semacam itu belum pernah terjadi.
"Enggak pernah. Saya baru pertama ikut upacara Hari Santri di situ. Iya mungkin. Itu saya baru pertama kali ikut upacara di PCNU," terangnya.
Disinggung mengenai pengalamannya bergabung dalam seni beladiri Pencak Silat Pagar Nusa, Sholekhudin mengaku mulai bergabung dalam seni bela diri itu sejak awal SMA, atau sejak 2,5 tahun lalu.
"2,5 tahun. Saya SMA kelas 3. Iya masuk awal-awal. Iya benar ini saya di pondok sekarang," pungkasnya.