Pelanggar Operasi Zebra Semeru 2020 di Tulungagung Diajak Salat Gaib hingga Diundangkan Motivator

Penulis: David Yohanes
Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Aristianto Budi Sutrisno mengimami salat gaib bagi para pelanggar Operasi Zebra.

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah karpet biru panjang digelar di halaman jembatan timbang di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Selasa (27/10/2020) sore.

Sementara di depannya tertulis LODHO Tulungagung.

Namun bukan ayam Lodho, makanan khas Tulungagung yang sudah dikenal.

LODHO kependekan dari shoLat ghOib Dilaksanakan on tHe spOt.

LODHO adalah kegiatan yang digagas Satlantas Polres Tulungagung, untuk menghukum pelanggar lalu lintas dalam rangka Operasi Zebra Semeru 2020.

Baca juga: Polres Lumajang Gelar Operasi Zebra 2020 Sambil Sisipkan Sosialisasi 3M

Baca juga: Operasi Zebra di Tengah Pandemi, Satlantas Polres Malang Sasar Wilayah Sekitar Obyek Wisata

Dalan razia yang digelar Satlantas Polres Tulungagung, 14 orang pelanggar yang memilih melakukan Salat Gaib, dari pada membayar tilang.

Salat Gaib ini ditujukan untuk korban kecelakaan dan para pejuang Covid-19.

Di depan karpet yang digelar tergeletak replika keranda korban kecelakaan.

Sementara Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Aristianto Budi Sutrisno menjadi imam salat.

“Kegiatan ini untuk menggugah warga agar sadar disiplin berlalu lintas, dan peduli sesama pengguna jalan,” terang Aris.

Lanjut Aris, Salat Gaib ini untuk mendoakan para korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal sia-sia.

Selain itu juga menaikkan harapan agar tidak ada lagi masyarakat yang meninggal di jalan raya.

Mereka yang memilih hukuman LODHO tidak akan dicatat dalam traffic Attude record (TAR).

“LADHO tidak akan masuk ke tilang elektronik. Jadi tidak akan masuk dalam hitungan poin TAR,” sambung Aris.

TAR adalah pencatatan pelanggaran berlalu lintas berbasis tilang elektronik.

Setiap pelanggaran ada poin masing-masing.

Jika poinnya lebih dari 12, maka pelanggar tidak bisa memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM).

Dia harus mengajukan permohonan SIM baru.

Selain hukuman Salat Gaib, Satlantas Polres Tulungagung juga menghadirkan motivator dari Thank’s Institut.

Tujuannya memberikan motivasi kepada pengendara agar lebih tertib berlalu lintas.

Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor Pacitan Sebabkan Sejumlah Rumah, Jalan, Jembatan, dan Tempat Ibadah Rusak

Baca juga: Gara-Gara Tak Dipinjami Uang, Tukang Bangunan Aniaya Pensiunan ASN di Surabaya

“Tujuannya agar masyarakat semakin sadar pentingnya disipin berlalu lintas. Dengan demikian tidak ada lagi kecelakaan,” pungkas Aris.

Motivator yang ditunjuk, Ktut Abid Halimi memuji inovasi LODHO sebagai yang pertama kali di Indonesia.

Abid diminta memberikan Emotional Spiritual Quotiens (ESQ) Riding.

Menurutnya, ESQ Riding bisa menurunkan tingkat kecelakaan 60-65 persen.

“ESQ Riding juga memberi pengaruh posotif bagi pengendara dan lingkungannya” ucap Abid.

Salah satu pelanggar lalu lintas yang mendengarkan motivitasi Abid, Lucky Pratama mengaku sangat tersentuh dengan materi yang disampaikan.

Menurut laki-laki asal Cimahi, Jawa Barat ini motivasi yang diberikan Abis membuatnya lebih merasa tenang.

Selain itu juga menumbuhkan semangat untuk berperilaku lebih baik selama berkendara.

“Termotivasi untuk lebih berhati-hati, jangan sampai melanggar peraturan lalu lintas,” ucapnya. (SURYA/David Yohanes)

Berita Terkini