TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tahun 2020 bisa dikatakan sebagai tahun prihatin.
Berbagai pemberitaan tentang jumlah pasien yang meninggal akibat Covid 19 sering muncul di media massa.
Dampaknya, beberapa sektor di Indonesia terkena imbasnya. Khususnya di Kota Malang.
Para pelaku usaha harus memutar otak dan bekerja dengan mati matian supaya usahanya tetap berjalan.
Banyak sekali hotel dan restoran yang sudah dibangun di sekitar tempat destinasi wisata menjadi gulung tikar akibat wabah virus Corona.
Seperti yang diungkapkan oleh M Ziaelfikar Albaba, Coordinator Komunitas Start Up Singo Edan (Stasion) Malang, dalam sebuah webinar yang diselenggarakan oleh Harian Surya, Selasa siang (24/11/2020).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Willstar Taripar Hatoguan, Kasubbid Perencanaan Ekonomi dan Keuangan Bappeda Kota Malang.
Baca juga: Benarkah Libur Akhir Tahun Bakal Dikurangi? Cek Fakta, Download Jadwal Libur dan Cuti Bersama 2020
Baca juga: Pesta Sabu di Rumah Warga, Hanya Satu Tersangka Ditangkap Satresnarkoba Polres Sumenep
"Meski industri digital game dan aplikasi tidak terkena imbas yang cukup besar akibat pandemi ini. Akan tetapi, beberapa teman teman startup digital yang berhubungan dengan pariwisata, pertunjukkan seni, hotel, travel dan restoran begitu besar imbasnya," ungkap pria yang akrab disapa sebagai Fikar tersebut.
Melihat fenomena tersebut, Fikar bersama teman komunitasnya berusaha mendampingi dan memberikan saran agar bisnisnya tetap bertahan. Serta, tidak sampai melakukan phk massal maupun menutup tempat usahanya.
"Misi kami mengajak seluruh stakeholder untuk berkolaborasi memajukan dunia teknopreneur di Kota Malang. Tentunya dengan menjalankan program program unggulan yang telah digagas dengan matang," ujarnya.
Program tersebut antara lain internal and public meet up, lup link and network, hackathon, exhibition and media, legal, service and consulting, bootcamp and training, serta koperasi crowfunding dan merchandise.
"Sebagian besar merupakan kegiatan yang cukup rutin diadakan oleh Stasion.Mulai dari annual meeting, workshop atau seminar, melalui kerjasama dengan berbagai stakeholder seperti pemerintah, bumn, lembaga pendidikan maupun perusahaan swasta," paparnya.
Komunitas yang beranggotakan lebih dari 2500 member di Facebook tersebut mempunyai target di tahun 2021.Yakni, fokus networking external, kampus dan industri bidang lain.
"Kolaborasi dari lintas sektor sektor digital di berbagai bidang, itu bisa menguatkan sektor lainnya. Terutama yang terpuruk akibat pandemi. Harapannya saling mendukung saling mendorong bisa menciptakan daya dukung ekonomi kreatif." imbuhnya.
Menurutnya, kolaborasi harus semakin membaik dan semakin membuahkan impact saling menguatkan agar bangkit bersama penguatan ekonomi digital kreatif.