TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) - Taufiqulbar kembali unggul dalam debat terbuka Pilkada Sidoarjo, Selasa (1/12/2020).
Visi-misi dan sejumlah program disampaikan secara gamblang oleh paslon nomer 1Pilkada Sidoarjo 2020 tersebut.
Khususnya program-program yang sesuai dengan tema debat : Strategi Penyelesaian Permasalahan Daerah untuk Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Penanggulangan Narkoba.
Baca juga: SDN Karangsono 4 Kecamatan Bangsalsari Jember Ambruk, Hujan dan Bangunan Lapuk Jadi Sebab
Baca juga: Jember Kembali Jadi Zona Merah Covid-19, Satgas Minta Kerja Sama Warga: Patuh dan Disiplin 3M
Tentang BUMD misalnya, BHS menyampaikan bahwa BUMD adalah stabilisator yang harus bisa memfasilitasi kebutuhan primer masyarakat Sidoarjo. Menjadi stabilisator harga, kecukupan dan sebagainya.
"Seyogyanya BUMD harus untung. Tapi layanan, keuntungan rakyat, dan kecukupan kebutuhan masyarakat tentu lebih penting. Kita akan pastikan BUMD berjalan baik dengan menempatkan SDM profesional yang sesuai serta melakukan kontrol rutin," ujar BHS.
Terkait kemacetan di Sidoarjo, BHS-Taufiq dengan lugas memaparkan program percepatan penuntasan frontage road, pembangunan fly over gedangan, fly over aloha, dan sebagainya.
Solusi lain, menutup beberapa sungai menggunakan box culvert supaya bisa dimanfaatkan sebagai jalur baru.
Kemudian berusaha menyediakan transportasi masal yang layak dan mendorong masyarakat memanfaat transportasi publik untuk mengurangi volume kendaraan di jalan raya.
Baca juga: Link Live Streaming Liverpool Vs Ajax Amsterdam, Akses di Sini, Kick Off Pukul 03.00 WIB
Baca juga: 6 Variasi Olahraga untuk Bakar Kalori dan Mengecilkan Perut Buncit, Mulai Side Plank hingga Sit Up
"Kami juga akan mempercepat pembangunan jalur lingkar luar yang terkoneksi dengan sejumlah akses lain. Kemudian membentuk tim URC (unit reaksi cepat) untuk bertindak sewaktu-waktu ketika terjadi kemacetan," sambung Taufiqulbar.
Tentang pertanian, BHS-Taufiq malah paling detail programnya. Karena urusan pangan sejak awal sudah menjadi salah satu program prioritasnya. Pertanian, peternakan, dan perikanan.
Dari hasil keliling ke berbagai wilayah pertanian di Sidoarjo, diketahui rata-rata petani hanya panen sekali dalam setahun. Di sisi lain, masalah air dan pupuk juga kerap dikeluhkan petani.
"Untuk mendorong produktivitas pertanian, kami akan beri subsidi benih, pupuk, dan perbaiki tata kelola air. Supaya petani bisa panen tiga kali dalam setahun," urai Bambang Haryo.
Urusan hama juga bakal menjadi perhatian. Kemudian, BHS - Taufiq akan membuat laboratorium berjalan untuk pendampingan terhadap petani sejak pembenihan sampai masa panen.
Penanganan pasar juga sempat diungkap. Paslon nomer 1 menyebut pasar di Sidoarjo mayoritas belum SNI, sehingga harus diperbaiki dan ditambah fasilitasnya agar sesuai standart.