Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman atau DPUPRPKP Kota Malang memperpanjang target waktu perbaikan plengsengan di bawah Fly Over Kedungkandang Kota Malang sampai 30 Desember 2020 mendatang.
Penambahan waktu tersebut dilakukan, seusai plengsengan sepanjang 70 meter dan tinggi 15 meter tersebut ambrol untuk kedua kalinya.
"Saya memberi perpanjangan waktu sampai 30 Desember 2020 untuk pekerjaan plengsengan, tapi untuk pekerjaan lainnya (fly over) itu tetap 23 Desember 2020 harus sudah siap diresmikan wali Kota Malang," ucap Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso, Jumat (4/12/2020).
Sebelumnya, DPUPRPKP menargetkan dalam dua minggu ke depan seusai ambrol pertama pada tanggal 22 November 2020 kemarin harus sudah selesai.
Akan tetapi, plengsengan ambrol untuk kedua kalinya pada 2 Desember 2020 kemarin yang menjadikan desain konstruksi bakal dirombak menjadi dinding penahan yang berbahan dasar beton pile.
Baca juga: 6 ASN di Balai Kota Malang Positif Covid-19, Kini Jalani Isolasi di RSUD Kota Malang
Baca juga: Sering Ambrol, Plengsengan di Bawah Fly Over Kedungkandang Kota Malang Bakal Diganti Dinding Penahan
"Sebenarnya plengsengan ini dibuat untuk menahan bangunan yang ada di atasannya (fly over) agar semakin kuat. Makannya kami bangun tepat di sisi Sungai Amprong itu," ucapnya.
Terkait dengan ambrolnya plengsengan tersebut, kata Hadi Santoso, juga tidak berdampak kepada struktur utama bangunan Fly Over Kedungkandang.
Akan tetapi, agar pondasinya semakin kuat, pihaknya berinisiatif untuk membangun plengsengan, agar kuat dalam menahan beban di atas jembatan.
Baca juga: Pakar Politik UMM Sebut Potensi Swing Voters Pilkada Malang 2020 Masih Sangat Besar
Baca juga: Cegah Kecelakaan di Persimpangan, Dishub Kota Malang Buat Marka Prioritas, Bagaimana Fungsinya?
"Ambrolan ini tidak berdampak pada struktur utama, karena P1 (tiang pondasi) ini dalamnya 8 meter. Dan P2 sedalam 10 meter. Jadi sebenarnya tidak terganggu," ujarnya.
"Tapi apapun ini kan harus ada bangunan yang menahan lagi dan menambah lagi. Makannya kami bangun plengsengan yang sisi sungai itu," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika