Sering Ambrol, Plengsengan di Bawah Fly Over Kedungkandang Kota Malang Bakal Diganti Dinding Penahan
Akibat sering ambrol, plengsengan di bawah Fly Over Kedungkandang Kota Malang akan diganti dinding penahan.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Plengsengan yang berada di bawah Fly Over Kedungkandang Kota Malang kembali ambrol pada tanggal 2 Desember 2020.
Ambrolnya plengsengan tersebut terjadi akibat adanya pergeseran tanah di wilayah tersebut.
Intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir juga diprediksi menjadi penyebab plengsengan yang memiliki panjang sekitar 70 meter dengan tinggi 15 meter tersebut ambrol.
Lokasi plengsengan ambrol tersebut berada di sebelah kiri plengsengan yang ambrol pada November 2020 kemarin.
"Longsoran plengsengan terjadi akibat ada gerakan tanah akibat hujan. Maka dari itu kita datangkan satu beton pile untuk tiang pancang. Yang digunakan sebagai dasar pondasi," ucap Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko saat melakukan peninjauan ke lokasi, Jumat (4/12/2020).
Rencananya, plengsengan tersebut desainnya akan diubah menjadi dinding penahan dari beton cor.
Baca juga: Pakar Politik UMM Sebut Potensi Swing Voters Pilkada Malang 2020 Masih Sangat Besar
Baca juga: Cegah Kecelakaan di Persimpangan, Dishub Kota Malang Buat Marka Prioritas, Bagaimana Fungsinya?
Kemudian, akan ditambah beberapa saluran air agar tidak ada lagi pergerakan tanah di daerah tersebut.
"Konsepnya ini dinding penahan, bukan plengsengang lagi. Insyaallah kuat untuk menahan di atasnya. Dan kami berikan saluran air biar gak gerak lagi tanahnya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Hadi Santoso menyampaikan, dalam perubahan konstruksi tersebut tidak ada penambahan anggaran.
Akan tetapi ada adendum pekerjaan yang tidak menambah biaya dalam perubahan desain konstruksi plengsengan.
Baca juga: Tak Hanya Wali Kota Malang, Istri & Anaknya Juga Positif Covid-19, Sejumlah Pegawai Jalani Tes Swab
Baca juga: Harga Tiket Masuk Lembah Tumpang, Wisata Baru di Malang Bak Zaman Majapahit, Ini Rute Lokasinya
"Kalau anggaran untuk perubahan desain tersebut nggak ada yang nambah. Ya ini kan merupakan bagian dari pekerjaannya mereka, dari pasangan batu kami ubah menjadi konstruksi beton. Ya tentu ada adendum pekerjaan. Tapi tidak menambah biaya," ucapnya.
Ambrolnya plengsengan tersebut, kata pria yang akrab disapa Soni tersebut juga tidak berdampak kepada struktur utama bangunan Fly Over Kedungkandang.
Akan tetapi, agar pondasinya semakin kuat, pihaknya berinisiatif untuk membangun plengsengan, agar kuat dalam menahan beban di atas jembatan.
Baca juga: Batu Andesit di Kayutangan Heritage Kota Malang Mulai Dipasang, Rel Trem Akan Dilapisi Plastik
Baca juga: Wawali Malang Apresiasi Pembangunan Rumah Sakit Lapangan yang Dilanjutkan Pemprov Jawa Timur
"Ambrolan ini tidak berdampak pada struktur utama, karena P1 (tiang pondasi) ini dalamnya 8 meter. Dan P2 sedalam 10 meter. Jadi sebenarnya tidak terganggu," ujarnya.
"Tapi apapun ini kan harus ada bangunan yang menahan lagi dan menambah lagi. Makannya kami bangun plengsengan yang sisi sungai itu," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika