Virus Corona di Probolinggo

Bupati Probolinggo Umumkan Dirinya Pernah Positif Covid-19, Gejalanya 'Ora Mbejaji': Ngantuk Berat

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puput Tantriana Sari, Bupati Probolinggo

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari mengumumkan dirinya  pernah terinfeksi virus Corona ( Covid-19 ).

Kabar itu mulai terdengar di publik usai dirinya melakukan pers rilis secara virtual di Gedung Islamic Center Kraksaan, dari kediamanya, Senin (7/12/2020). 

Setelah dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ia bercerita mulai merasakan gejala Covid-19 pada tanggal 21 November 2020 tepatnya hari Sabtu. 

Menurutnya, gejala yang dirasakan tidak seperti narasi yang beredar, yakni demam, sesak nafas, pilek, batuk. Ia saat itu hanya merasa ngantuk berat.

Baca juga: Penambang Pasir Perahu Dekat Jembatan Semampir Diusir Satpol PP Kota Kediri

Baca juga: Anak Sule Kesakitan Dipukul Nathalie Holscher, Kencang, Sikap Selanjutnya Sang Ibu Sambung Disorot

"Jam 10 pagi itu saya ngantuk sekali. Saya pikir waktu itu saya kecapekan karena hari Jumat sebelumnya saya kebetulan dalam satu hari keliling ke beberapa kota," kata Tantri, Senin (7/12/2020).

Akhirnya, ia pun memilih beristirahat di kamar. Namun, keesokan harinya, Tantri masih merasakan gejala yang sama. Bahkan, saat itu tulang persendiannya mulai terasa ngilu.

"Rasanya saya capek banget. Tapi saya masih mikir mungkin kecapekan, karena hari Jumat dalam satu hari saya pergi ke beberapa kota," ujarnya.

Namun, gejala itu tak kunjung mereda. Akhirnya pada Senin (23/11/2020), diirnya melakukan rapid tes anti-gen secara mandiri di rumahnya.

"Kebetulan stok rapid anti gen di rumah saya ada. Saya memang niat beli biar bisa rutin periksa. Dan saya dapat hasilnya reaktif," katanya.

Baca juga: Via Vallen Ngaku Tak Hadir di Sidang Sebelumnya karena Pekerjaan

Baca juga: 10 Gejala PCOS, Bisa Sebabkan Kanker Rahim dan Susah Hamil, Waspada Jika Rambut Mudah Rontok

Menyikapi hasil tes yang reaktif, dirinya pun berinsiatif melakukan komunikasi dengan Labkesda Probolinggo. Ia meminta untuk melakukan tes lanjutan yang lebih akurat.

Setelah menjalani pemeriksaan Swab PCR, pada Senin malam hasil tes tersebut diketahui positif Covid-19.

Selanjutnya, ia langsung mendiskusikan hasil itu kepada Satgas penanganan Covid-19. 

Ia memutuskan pada Selasa pagi untuk melakukan isolasi di rumah sehat. Ini dilakukan untuk menghindari risiko penyebaran di lingkungan keluarga.

"Saya malam tidur sudah terpisah sama keluarga dan tidur dalam keadaan pakai masker. Saya sendiri memilih isolasi di rumah sehat karena di Probolinggo memang saya tidak mengizinkan isolasi mandiri, karena terlalu berisiko buat anggota keluarga. Dan aturan itu sudah kami tetapkan sebagai SOP, jadi begitu saya kena saya ya harus mematuhi," terangnya.

Kemudian setelah hampir dua minggu melakukan isolasi mandiri, kondisi Tantri semakin membaik.

Akhirnya, pada Sabtu (5/12/2020) ia kembali melakukan Swab kedua kali untuk memastikan kondisi kesehatannya.

"Alhamdulillah sudah negatif jadi saat ini saya sudah bergeser dari rumah sehat dan sedang ada di rumah pribadi untuk karantina selama 14 hari," jelasnya.

Dikatakan Tantri, ia tak mengetahui secara pasti bisa terpapar Covid-19. Karenanya, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kalau saya flash back, gejalanya ora mbejaji cuma ngantuk berat. Tapi begitu dites ternyata saya Positif. Jadi masyarakat yang masih cenderung abai tolong semakin waspada. Dan terakhir di masa pandemi kita harus lebih peduli dengan kondisi tubuh kita. Kalau kita merasakan ada perubahan lebih baik waspada sejak dini agar bisa tertangani dengan baik," tuturnya.

Penulis: Tony Hermawan

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini