Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Terdengar suara sangat keras dan memekakkan telinga dari sisi selatan Lapangan Meliwis 85 Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Selasa (22/12/2020).
Asap putih pekat pun terlihat mengepul mengiringi ledakan tersebut.
Ledakan juga ditimpali jeritan anak kecil yang kaget karena mendengar suara yang keras.
"Waktu endap, waktu endap lima menit. Tetap berlindung," seru Kanit Jibom Detasemen Gegana, Satbrimob Polda Jatim, Iptu Agus Hariyono.
Bunyi ledakan itu berasal dari granat manggis yang diledakkan tim Jibom.
Granat itu ditemukan oleh Purwito (66), seorang pemulung warga Dusun Krajan, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.
Baca juga: Tak Sengaja, Pemulung di Tulungagung ini Temukan Granat Manggis
Baca juga: Unit Inafis Polres Tulungagung Diminta Menjadi Relawan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19
Granat kemudian dievakuasi ke lapangan desa setempat untuk diledakkan.
"Karena kondisinya masih aktif, granat ini membahayakan masyarakat maupun petugas. Karena itu harus diledakkan," terang Kapolsek Boyolangu, AKP Sukirno yang mengamankan peledakan.
Sebelumnya dibuat lubang di tanah sedalam kurang lebih 30 sentimeter.
Granat yang sudah diamankan dengan lakban cokelat ini kemudian dihubungkan menggunakan kabel panjang dengan detonator.
Jarak antara lubang peledakan dengan detonator sekitar 50 meter.
Baca juga: UPDATE CORONA di Tulungagung Minggu 20 Desember, Tambah 81 Kasus Baru, Jumlah Pasien Tembus 1040
Baca juga: Dua Tugu Pancasila Dibongkar, DPC PDI Perjuangan Kota Madiun Panggil Wali Kota dan Anggota Dewan
Saat siap, petugas Gegana memberi pengumuman dua kali kepada warga, untuk berada di jarak aman.
Selanjutnya petugas menghitung mundur dari lima hingga nol.
Setelah hitungan nol, Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Aristyanto Budi S menekan pemicu dan terjadilah ledakan.
"Tunggu sampai aba-aba aman lebih dulu, kemudian kami cek bekas ledakan," ujar AKP Sukirno.
Masih menurut AKP Sukirno, pin dan cincin granat masih terpasang.
Baca juga: Pilkada Ponorogo 2020 Usai, KPU Akan Hibahkan 2.387 Thermo Gun kepada Pemkab Ponorogo
Baca juga: Kemendagri Nobatkan Pemkab Trenggalek Sebagai Kabupaten Sangat Inovatif dalam IGA 2020
Namun kondisinya nyaris terlepas sehingga dianggap membahayakan.
Granat diperkirakan dari sisa perang dunia ke-2.
Lebih jauh AKP Sukirno menegaskan, pihaknya akan menelusuri dari mana asal granat itu.
Proses ini membutuhkan upaya lebih, karena setiap hari Purwito mencari rongsokan di beberapa desa di Kecamatan Boyolangu dan Sumbergempol.
Baca juga: Dilantik Februari 2021, Masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo Hanya Tiga Tahun
Baca juga: Buku Nikah Siri Beredar di Tulungagung, Palsu? Begini Penjelasan Kementerian Agama
Purwito juga mengaku tidak tahu, di tempat mana granat itu sebelumnya ditemukan.
"Asal ada barang bekas baik besi atau pastik dia masukkan karung. Dia tidak ingat, di titik mana barang itu dipungut," pungkas AKP Sukirno.
Editor: Dwi Prastika