Usia Bukan Halangan Tetap Berkreasi, Wahyu Iriani Tetap Aktif Membuat Craft di Masa Lansia

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Crafter Wahyu Iriani saat memperlihatkan sejumlah kreasi buatannya di galerinya, Anys and Painting Galery yang berada di kawasan Perumahan ITS Surabaya, Sabtu (26/12/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Christine Ayu

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Usia tidak menghalangi wanita ini untuk tetap berkreativitas.

Meski tak lagi muda, ia masih aktif membuat serta mengajak ibu-ibu untuk berkarya.

Ia adalah Wahyu Iriani, seorang crafter yang tinggal di kawasan perumahan dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya.

Dari tangannya, tercipta berbagai macam kerajinan bernilai tinggi. Mulai dari lukisan, ecoprint, dekupase, tempat mahar, clutch, dan macam-macam kreasi home decor lainnya.

"Sebenarnya, saya mulai belajar craft juga by accident. Waktu itu saya menemani suami yang kuliah lagi di Newcastle," ungkap Iriani kepada TribunJatim.com, Sabtu (26/12/2020).

Kala itu tahun 1994 sampai 2000. Ia mengikuti kursus membuat liliput line atau miniatur rumah dengan arsitektur khas Inggris.

Baca juga: Dunia Seni Banyuwangi Berduka, Pencipta Tari Jejer Gandrung Sumitro Hadi Meninggal Dunia

Baca juga: Kombinasi Makeup Flawless dan Gaun Bernuansa Dusty untuk Intimate Wedding di Masa Pandemi

"Waktu itu saya dapat pekerjaan sebagai painter. Nah, liliput line saya terima dalam keadaan polos. Kemudian saya cat. Memberi warnanya juga ada panduannya," ungkapnya.

Ternyata perempuan berusia 52 tahun ini sangat menikmati kesibukan barunya itu. Ia pun mulai belajar membuat kerajinan yang lain.

Kembali ke Surabaya, ia tidak berhenti berkarya. Malah Iriani terus mengembangkan potensinya. Sampai pada tahun 2015 ia mengajar kerajinan di Dharmawanita Surabaya.

"Saya ngajar di sana sampai 2019. Ngajarinnya banyak, ada bros yang terbuat dari kain perca batik, ecoprint, dan lain-lain," ujarnya.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Surabaya, Destinasi Populer Buat Liburan, Cek Cara Beli via Online

Baca juga: Bertemu Para Seniman Tari Gandhong Trenggalek, Mas Ipin Ajak Kolaborasi Lewat Pariwisata

Benda kreasi ini lalu dijual oleh murid-muridnya. Sesekali mereka juga mengikuti bazar kerajinan. Menurutnya, berkreasi menjadi salah satu caranya untuk memberdayakan diri.

Beberapa kali ia mengikuti kursus seperti kurus home decor Thailand. Ia juga mengikuti sejumlah pameran seperti yang digelar oleh Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI).

Saat ini, Iriani tengah fokus meniti ecoprint di kawasan perumahannya. Tidak sendiri, ia turut mengajak ibu-ibu sekitar.

Selain itu ia juga tengah asyik memproduksi masker, baik dengan motif yang dilukis, dibordir, dan sebagainya.

Baca juga: Mulai Kain Ecoprint Sampai Busana Pesta, 9 Desainer Warnai Gelaran Runway on Ice SFF Hari Ketiga

Baca juga: Bisnis Kreatif Saat Pandemi Covid-19, Sulap Cangkang Telur Jadi Karya Lukis Bernilai Jutaan

"Membuat kerajinan atau craft ini sudah jadi hobi saya. Mau kerja di usia sekarang juga tidak bisa. Anak-anak juga pada besar, ya saya mencari kesibukan. Kebetulan ini yang bisa saya lakukan, ditambah lagi menghasilkan," ungkapnya.

Di mata Iriani, usia bukan menjadi penghalang seseorang untuk berkreasi. Kuncinya yakni terus berusaha dan tidak patah semangat.

"Ini yang paling penting. Selagi kita berusaha, Allah pasti menunjukkan jalan," tutup Iriani.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini