Pilkada Trenggalek
Bertemu Para Seniman Tari Gandhong Trenggalek, Mas Ipin Ajak Kolaborasi Lewat Pariwisata
Bertemu para seniman tari gandhong di Desa Bangun Trenggalek, Mas Ipin tantang kolaborasi lewat pariwisata.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Calon Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengajak para seninam tari gandhong di Desa Bangun, Kecamatan Munjungan, Trenggalek, untuk berkolaborasi.
Kolaborasi yang dimaksud, yakni memadukan tarian tradisional tersebut dengan tempat pariwisata yang ada di desa itu.
Salah satu tempat wisata yang menarik di Desa Bangun adalah Coban Wonoasri. Air terjun dengan pemandangan khas desa yang sejuk.
Pria yang akrab disapa Mas Ipin itu meminta para seniman tari gandhong untuk turut tampil di area wisata, tepatnya di dekat air terjun, untuk menarik wisatawan datang.
Tujuannya untuk menghidupkan pariwisata.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, wisata yang hidup akan menumbuhkan ekonomi warga setempat.
Baca juga: Terkait Pemetaan Pilkada Trenggalek 2020, Polisi Sebut Tak Ada TPS Sangat Rawan
Baca juga: Hasil Sortir, Petugas Temukan 312 Surat Suara untuk Pilkada Trenggalek 2020 Rusak
“Saya punya tantangan untuk para seniman di sini. Saya ingin ada pertunjukan menari gandhong di bawah Coban Wonoasri yang dangkal. Nanti saya akan kembali datang, mengajak orang-orang, kemudian memviralkannya di media sosial,” katanya, Rabu (2/12/2020).
Tantangan itu pun disanggupi oleh para seniman tari gandhong. Mereka setuju untuk tampil dengan konsep yang disampaikan Mas Ipin.
Calon bupati nomor urut 2 itu menambahkan, dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Coban Wonoasri, warga akan punya peluang untuk meningkatkan pendapatan.
Misalnya, dengan berjualan makanan, minuman, atau cendera mata di sekitar lokasi wisata. Atau dengan membuka penginapan sederhana bagi yang memiliki rumah kosong.
Baca juga: Mas Ipin Beber Strategi Memajukan Trenggalek dengan Membagi Empat Wilayah Potensial, Apa Saja?
Baca juga: KPU Trenggalek Gelar Simulasi Pencoblosan, Atur Mekanisme Jadwal Pemilih untuk Hindari Kerumunan
Sang petahana mengatakan, tari gandhong adalah kesenian yang khas. Dalam tarian ini, para perajin menyajikan gerakan tubuh dengan iringan musik tradisional serupa angklung.
Di era dulu, berdasarkan cerita tutur warga sekitar, alat musik tersebut digunakan juga sebagai salah satu alat komunikasi warga.
Maka, Mas Ipin menganggap tari gandhong memiliki nilai positif, di luar soal kesenian.
“Alat ini sebagai tanda bagusnya komunikasi antarwarga. Komunikasi yang bagus artinya warganya rukun,” tutur dia.