Meningkatnya Kekerasan Perempuan dan Anak di Bondowoso Jadi Atensi Pemkab, Harus Tahu Akar Masalah

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kekerasan anak - Meningkatnya Kekerasan Perempuan dan Anak di Bondowoso Jadi Atensi Pemkab, Harus Tahu Akar Masalah

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak di Bondowoso pada tahun 2020 kian meningkat.

Berdasarkan data Polres Bondowoso, ada 42 kasus yang telah diungkap tahun ini.

Sedangkan pada tahun 2019, polisi menangani 28 kasus.

Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat pun menanggapi fenomena tersebut.

Tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak menjadi atensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso.

Ke depan, pihaknya bakal mengkoordinasikan data yang dicatat Polres Bondowoso.

Baca juga: 693 Botol Miras & Knalpot Brong Hasil Giat Cipta Kondisi Polres Bondowoso Selama Sebulan Dimusnahkan

Baca juga: RS Paru Jember Jadi Rumah Sakit Rujukan Khusus Pasien Covid-19, Ada Penambahan Bed

Data itu nantinya dijadikan dasar penambahan anggaran dalam upaya menekan angka kekerasan perempuan dan anak.

"Di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2021 akan kami alokasikan anggaran yang lebih besar. Oleh karena itu, kami ingin melihat data yang disampaikan kapolres," katanya, Rabu (30/12/2020).

Irwan Bachtiar Rahmat menyatakan, sebenarnya selama ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Bondowoso telah melakukan berbagai upaya program edukasi bersama ormas, dan komunitas.

Tetapi tampaknya, memang masih perlu dilakukan evaluasi kembali.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Satgas Covid-19 Bondowoso Bakal Gelar Rapid Test Antigen Acak dan Patroli Drone

Baca juga: Resmi Dibuka, Jembatan Bondoyudo Penghubung Probolinggo-Lumajang Punya Dua Jalur

"Kami harus mengetahui akar permasalahannya. Setelah itu progam harus dijalankan dengan fokus," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Bondowoso, AKBP Erick Frendriz mengungkapkan kekerasan pada perempuan dan anak ini ditengarai terjadi karena dampak dari pandemi Covid-19 (virus Corona).

Menurut Erick, menurunnya perekonomian bisa mempengaruhi emosi maupun hasrat tertentu seseorang.

Baca juga: Ranu Klakah Lumajang, Danau Berlatar Belakang Gunung Lemongan, Ikan Bakar Jadi Santapan Primadona

Baca juga: Malam Tahun Baru, Jam Operasional Tempat Wisata dan Restoran Bondowoso Dibatasi, Alun-alun Ditutup

Yang menjadi tersangka kasus kekerasan rata-rata orang terdekat atau keluarga sendiri.

"Karena hal tersebut, kemungkinan yang menjadi pelampiasan yakni anak dan istri. Kasus ini harus menjadi atensi bersama. Selain itu perlu mengambil langkah agar jumlahnya bisa ditekan," terangnya.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini