Sudah Ada Negara yang Bakal Keluar dari Krisis Corona, Optimal dalam Vaksinasi, Indonesia Bisa Tiru?

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemberian vaksin bagi masyarakat dalam negara yang terinfeksi Covid-19

TRIBUNJATIM.COM - Kabar gembira datang di tengah usaha kita dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Kini kabar terbaru bernada menggembirakan karena ternyata sudah ada negara bakal keluar dari krisis Covid-19.

Kemungkinan tersebut berdasarkan program yang telah berusaha dijalankan dalam vaksinasi.

Mungkinkah Indonesia bisa meniru negara satu ini agar secepatnya terbebas dari Covid-19?

ILUSTRASI Vaksin Covid-19, Simak Jadwal Vaksinasi Virus Corona di Indonesia. (AP PHOTO/TSAFRIR ABAYOV)

Negara tersebut diketahui TribunJatim.com yang mengutip Intisari dimiliki oleh Israel.

Israel punya tingkat proporsional tertinggi dari administrasi vaksin Covid-19 di seluruh dunia.

Our World in Data Universitas Oxford telah menghasilkan pelacak global dari tingkat vaksinasi yang dilaporkan oleh pemerintah di seluruh dunia.

Pelacak menunjukkan jumlah dosis vaksinasi Covid-19 yang diberikan, bukan jumlah orang yang telah divaksinasi, yang biasanya membutuhkan dua dosis vaksin.

Menurut angka yang dikeluarkan oleh Pemerintah Israel, 11,5 dari setiap 100 orang Israel telah menerima dosis pertama vaksin Pfizer / BioNTech, hingga 1 Januari 2021.

Negara dengan tingkat administrasi proporsional terdekat setelah itu, dengan 3,53 dari setiap 100 warga negara menerima vaksin Sinopharm.

Pelacak global menunjukkan dari 11,41 juta vaksinasi yang dilaporkan di seluruh dunia.

China berikan dosis ke paling banyak orang (4,5 juta), dengan Amerika Serikat memberikan suntikan untuk yang terbanyak kedua (4,23 juta).

China memberikan tiga vaksin berbeda (dua dikembangkan oleh CNBG dan satu oleh Sinovac Biotech) untuk pekerja penting dan lainnya yang berisiko tinggi terinfeksi dari Juli tahun lalu.

ILUSTRASI Vaksin virus Corona - Simak deretan efek sampingnya. (Freepik)

Vaksin untuk penggunaan masyarakat umum, yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi yang didukung negara, Sinopharm, telah disetujui akhir bulan lalu.

Sementara para politisi telah menyuarakan keprihatinan tentang kecepatan vaksinasi di AS.

Halaman
123

Berita Terkini