Laporan Wartawan TribunJatim.com, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Niat hati ingin melihat pesanan sangkar burung berujung maut.
Seorang pria di Gresik tewas saat menolong temannya yang tengah mengukir sangkar burung.
Diketahui, identitas korban adalah Sukamto, warga Desa Karangsemanding, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.
Pria berusia 39 tahun itu menghembuskan nafas terakhir di Desa Sekarputih, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Senin (9/1/2021).
Kapolsek Balongpanggang, AKP Tulus mengatakan, awalnya korban bersama temannya Abdul Wahab pergi ke Desa Sekarputih.
Korban ingin melihat sangkar burung yang dipesannya ke seorang pria bernama Anton Sujarwo.
Setibanya di lokasi, Sukamto bersama Wahab melihat Anton sedang memperbaiki mesin profil kayu yang digunakan untuk mengukir kayu sangkar burung di bagian belakang rumah.
Baca juga: Mendadak Banjir Sungai Brantas Masuk ke Pemukiman Warga di Gresik, Ecoton Beber Dugaan Penyebabnya
Baca juga: Viral Video Perundungan di Alun-alun Gresik, Pemkab Akan Beri Pembinaan pada Pelaku dan Orang Tua
Melihat si pemesan datang, kemudian, Anton mencoba menghidupkan mesin dengan menancapkan ke stop kontak (colokan listrik).
"Seketika itu Anton langsung kesetrum. Korban langsung berusaha menolong," ucapnya.
Wahab yang berada di lokasi kejadian melihat dua temannya itu tersengat listrik langsung lari ke depan rumah, dibantu mertua Anton mematikan saklar listrik.
Setelah itu, dia langsung kembali ke belakang rumah, lokasi kedua temannya tersengat listrik.
Baca juga: Pelajar di Gresik Produksi Tempe dari Kacang Merah, Gara-gara Harga Kedelai Impor Naik
Baca juga: Produsen Tahu-Tempe di Sidoarjo Mogok Produksi, Imbas Baiknya Harga Baku
"Dua orang tersengat listrik kondisinya tergeletak," tambahnya.
Kedua temannya itu tergeletak di tumpukan kayu yang akan digunakan sebagai sangkar burung.
Warga langsung mengevakuasi kedua korban menuju RS Wali Songo, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.
"Tiba di rumah sakit, Sukamto dinyatakan meninggal dunia dan Anton masih dirawat di Rumah Sakit Wali Songo. Pihak keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan autopsi dan menganggap kejadian tersebut merupakan musibah," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika