Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Hanura, Mulyadi P Tamsir, ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2021) lalu.
DPD Hanura Jawa Timur ikut menyampaikan duka mendalam.
"Kami DPD Hanura Jawa Timur, khususnya saya, ikut berdukacita sangat mendalam," kata Ketua DPD Hanura Jawa Timur, Yunianto Wahyudi kepada TribunJatim.com, Senin (11/1/2021).
Yunianto yang akrab disapa Masteng ini lantas mengenang kebersamaannya dengan Mulyadi.
Menurut Masteng, Mulyadi yang juga mantan Ketua Umum PB HMI ini memiliki ikatan kuat dengan kader di Jawa Timur.
Terutama pada Pemilu 2019 lalu. Mulyadi menjadi Calon Legislatif dari Partai Hanura untuk DPR RI dari Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo).
Baca juga: Anggota Fraksi Golkar DPRD Jatim Sabron Djamil Pasaribu Meninggal, Sarmuji: Kehilangan Kader Terbaik
Meskipun mendapatkan suara terbanyak di partainya dari dapil tersebut (6.567 suara), Mulyadi gagal lolos ke Senayan karena partainya tak lolos parliamentary threshold.
"Mulyadi adalah Caleg DPR RI Dapil Jatim 1 dari Partai Hanura tahun 2019," kata Masteng.
Mulyadi yang juga menjabat pengurus DPP Hanura turut memberikan perhatian kepada DPD Hanura Jawa Timur.
Hal ini seiring kedekatannya dengan Masteng yang baru saja terpilih menjadi Ketua DPD Hanura Jawa Timur, 20 Juli 2020 lalu.
Baca juga: Tim DVI Polda Jatim Tak Ambil Sampel Tes DNA Keluarga Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Ponorogo
"Mulyadi banyak membantu memberikan saran dalam mengelola organisasi. Terutama, urusan penataan organisasi, karena dia sebagai Ketua Bidang Organisasi di DPP Partai Hanura," katanya.
Selain dekat di partai, Masteng juga pernah menjadi aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga kini masuk dalam Korps Alumni HMI (KAHMI) juga mengenal Mulyadi sejak masa pergerakan.
"Mulyadi sudah saya anggap adik saya sendiri," katanya.
Bahkan, saat Mulyadi menjadi Ketua Umum PB HMI periode 2016-2018, komunikasi dengan para senior pun tak berjarak.
Baca juga: Pertemuan Terakhir Ibu di Kediri Sebelum Anak Cucunya Menumpang Sriwijaya Air SJ 182: Banyak Senyum