Tape Crispy Beragam Rasa dari Bondowoso Digandrungi Masyarakat Luar Jawa Hingga Negara Tetangga

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nurul Hidayati, warga Bondowoso menunjukkan produk tape crispy GeHaelFood buatannya, Senin (25/1/2021).

Reporter: Danendra Kusuma| Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Nurul Hidayati (41), warga Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, Bondowoso, Jawa Timur, mengolah tape menjadi produk kekinian.

Ia membuat produk tape crispy dengan merek GeHaelFood yang tembus pasar luar Jawa dan negara tetangga.

Sesuai dengan namanya, tape buatan Nurul punya tekstur renyah. Tak lagi lembut dan berair seperti tape pada umumnya.

Nurul mulai mencoba menggeluti bisnis tape crispy sejak 2019.

Tentu dalam perjalanan awal, Nurul banyak makan asam garam kala proses pengolahan.

Sebab, membuat tape crispy tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, dengan latar belakang Nurul sebagai apoteker dan tak seberapa piawai mengolah makanan.

"Hasilnya, tekstur tape justru menjadi alot bukan crispy. Selain itu juga tidak padat, banyak yang hancur," katanya kepada TribunJatim.com saat ditemui di rumahnya, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Warna pada Batang Pohon Eucalyptus Deglupta di Hutan Pelangi Bondowoso Muncul Secara Alami

Kendati begitu, ibu dua anak ini tak patah arang. Ia terus belajar agar hasil olahan tape bisa seperti yang diinginkan.

Mulanya, ia mencari cara membuat tape crispy lewat YouTube. Namun, masih ada tata cara yang tidak dibeberkan secara gamblang.

"Karena berkomitmen terjun di bisnis olahan tape dan UKM (Usaha Kecil Menengah), saya pun mengikuti pelatihan secara mandiri," terangnya.

Pada akhir 2019, mantan Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso ini mengikuti program pelatihan UMKM dan UKM yang digagas salah satu perusahaan swasta.

Baca juga: Entrepreneur dan F&B Counsultant Chris Albion Ingin Terus Kembangkan Kuliner Tradisional Nusantara

Karena punya kesulitan mengenai cara menggunakan vacuum frying sebagai alat menggoreng tape, ia disarankan belajar dengan UMKM di Blitar.

Vacuum frying memang biasanya digunakan sebagai alat penggorengan bahan makanan yang mengandung air, termasuk tape.

"Kemudian, pada awal 2020, saya berangkat ke Blitar untuk belajar. Perlu satu bulan untuk bisa mengetahui taknik menggoreng dengan vacuum frying. Saya akhirnya paham bila menggoreng dengan alat itu tak perlu diputar," paparnya.

Halaman
12

Berita Terkini