Menurut Djumariah, reksa dana dengan tema berkelanjutan atau ESG ini tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang saja, namun juga terbukti lebih mampu bertahan pada saat kondisi pasar menurun.
Apalagi, perusahaan yang punya budaya profil E, S dan G yang kuat, jika dikelola dengan lebih baik, maka cenderung juga akan dapat memberikan potensi kinerja finansial yang lebih unggul pula.
"Pada intinya, dengan mengintegrasikan prinsip syariah dan faktor ESG pada Reksa Dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD, nasabah mengurangi paparan ke perusahaan atau industri yang dianggap membahayakan oleh pakar investasi berkelanjutan," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Lilis Setiadi mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik adanya kerjasamadengan PermataBank dalam menghadirkan produk reksa dana syariah.
"Bersama PermataBank, kami sangat antusias dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi berkelanjutan atau ESG, khususnya melalui BGESEU yang sebagai produk reksa dana syariah," ungkap Lilis Setiadi.
Pasalnya, berdasarkan BlackRock People and Money Survey yang dilakukan pada periode Nov 2019-Jan 2020 dengan lebih dari 8,000 investor di Asia, didapati ada sebanyak 68% dari investor tersebut menginginkan investasi mereka untuk memperhatikan aspek E, S dan G.
"Oleh sebab itu pula, kami percaya, bahwa melalui investasi pada Reksa Dana Batavia Global ESG Sharia Equity USD ini, investor akan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih baik, portofolio yang andal serta membuat dampak positif," kata Lilis Setiadi.