Peristiwa subuh berdarah di Kafe RM yang berada di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat itu dipicu keadaan mabuk Bripka CS.
Ia tidak terima ketika diminta membayar tagihan minumannya yang diajukan oleh kasir kafe.
Kronologi penembakan yang dilakukan oleh Bripka CS berawal dari cekcok yang terjadi pada waktu subuh.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan,insiden tersebut berawal ketika Bripka CS mengunjungi kafe di kawasan Cengkareng sekitar pukul 02.00 WIB.
"Tersangka melakukan kegiatan minum-minum di sana," kata Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis siang.
Setelahnya, ketika Bripka CS hendak melakukan pembayaran, ia terlibat cekcok dengan pegawai kafe.
"Pada saat akan bayar, terjadi cekcok antara tersangka dan pegawai. Dalam kondisi mabuk, Bripka CS mengeluarkan senjata api dan menembak empat orang," ujar Yusri.
Mulanya, pelaku datang ke RM Kafe yang menjadi lokasi penembakan.
Pelaku datang bersama seorang teman bernama Pegi dan langsung memesan minuman.
Namun, saat pelaku datang, kafe sudah hendak tutup.
Karena itulah, pelanggan lainnya sudah meninggalkan kafe.
Sebelum kafe tutup, pelaku ditagih bill senilai Rp 3.335.000.
Namun, pelaku menolak membayar tagihan tersebut.
Lantas, petugas keamanan kafe, Sinurat, menegur pelaku dan terjadilah cekcok di antara keduanya.