Sejumlah kritikan menyerukan kepada pihak berwenang untuk mengambil tindakan dan mengamankan dua anak di bawah umur tersebut yang keduanya adalah vlogger.
Publik yang marah menyarankan untuk anak-anak itu dibawa ke tempat perawatan anak dan memblokir akun media sosial mereka.
Mereka mengecam para orang tua kedua anak tersebut karena mendorong perilaku yang dipandang telah melanggar moralitas.
Baca juga: Akhirnya Teddy Nyerah Lawan Rizky & Sule soal Harta Lina? Mediator Kuak Janji Ayah Bintang: Luput
Dilaporkan, kedua anak tersebut 'menikah' dalam sebuah upacara yang didorong oleh orang tua mereka.
Kedua orang tua diyakini percaya hal itu akan menghasilkan banyak pendapatan di media sosial dan menghasilkan pundi uang untuk mereka.
Pengacara dan kriminolog, Anna Maylar menuduh, kedua orang tua tersebut telah berperilaku sembrono terhadap anak-anak mereka.
"Gadis itu memiliki jutaan subscribers di beragam jaringan media sosial, yang secara terus-menerus menirunya sebagai idola," tulis Maylar di Facebook.
"Jadi, ada risiko yang mereka akan mulai untuk meniru idola mereka dan menjadi mangsa empuk para pedofil," lanjutnya.
"Ini benar-benar bertentangan dengan perkembangan seksual normal anak-anak," ucapnya.
Baca juga: Kelihatannya Bahagia, Putri Anne Menderita Jadi Istri Arya Saloka, Samakan Ngenesnya Meghan Markle
Diberitakan, bocah-bocah tersebut mempublikasikan foto mereka bersama di jejaring sosial tanpa pengawasan dari orang dewasa mana pun.
Menurut situs berita lokal, Censor, ibu gadis tersebut, Daria Maxanets, secara aktif mendorong karier Instagram putrinya.
Mila Maxanets saat ini memiliki 496.000 pengikut di Instagram, sedangkan Pavel memiliki 40.000 followers di situs media sosial.
Belum ada pernyataan baru yang diberikan dari keluarga atau pihak berwenang.
Baca juga: Gara-gara Lontong, Suami Bunuh Istrinya yang Hamil 6 Bulan di Depan Anak, Lemparkan Pisau ke Leher
Pernikahan dini sendiri menurut penelitian dari UNICEF terdapat banyak dampak negatif yang ditimbulkan, di antaranya:
1. Wanita usia 10-14 tahun memiliki risiko lima kali lebih besar untuk meninggal saat hamil dan persalinan daripada wanita usia 20-24 tahun.