Bom di Makassar

Asal-usul 2 Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar, Aksi Sebelumnya 'Parah', Ada 4 Lain yang Hendak Beraksi

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana dan lokasi pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katredral Makassar saat beraksi

Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Asal-usul 2 pelaku bom bunuh diri di Makassar akhirnya terungkap.

Identitas para pelaku Bom di Makassar, dikuak langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Setelah ditelusuri, kepolisian berhasil menemukan fakta bahwa aksi para pelaku sebelumnya juga parah.

Keduanya sempat terlibat aksi peledakan yang direncanakan di Solo hingga Dholo, Filipina.

Jaringan kelompok kedua pelaku adalah JAD.

Setelah berhasil mengantongi identitas jenazah, kini kepolisian juga mengungkap kemungkinan adanya 4 orang lainnya yang mempersiapkan aksi lain.

Baca juga: Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Terkuak? Nama Hasnawati Dikantongi, CCTV Rekam Ledakan

Rekaman video peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3/2021). (YouTube Kompas TV via TribunTimur)

Update terbaru kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar menyisakan beberapa fakta tragis.

Di antaranya tentang asal-usul para pelaku hingga jaringan yang menaungi keduanya.

Dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Timur.com, dua pelaku yang tewas itu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu, kata dia, merupakan Jaringan Ansharut Dulah (JAD).

Dimana, 20 pengikut dari JAD itu telah diamankan sebelumnya oleh Densus 88 di beberapa lokasi di Sulsel, pada Januari lalu.

"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L. Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," ujar Listyo.

"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD," sambungnya.

Baca juga: Terkuak Sosok & Wajah Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Makassar, Kapolri Beber Jaringan Sang Teroris

Kelompok JAD itu lanjut Listyo, pernah melakukan kegiatan aksi teror di Dolo Philipina.

"Kelompok ini tergabung atau terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan kegiatan operasi di Dolo Philipina Tahun 2018," terangnya.

Pihaknya, juga mengaku telah mengamankan empat orang di Wilayah Bima, terkait aksi teror itu.

"Kemudian hari ini juga, kita sudah mengamankan kurang lebih empat orang di wilayah Bima, tentunya berkaitan dengan kegiatan teror," ungkap Listyo.

Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral itu, menewaskan dua orang terduga pelaku dan melukai 19 warga yang merupakan jemaat dan petugas gereja.

Baca juga: Bu Kades Kesal Digerebek Tanpa Busana di Rumah Kosong, 4 Bantahan Bertolak Belakang dengan Suami

Hingga saat ini kepolisian belum benar-benar merilis dua pelaku bom bunuh diri di Makassar itu.

Terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. (Tribuntimur.com/Dok Polda Sulawesi Selatan)

Seperti diketahui hasil identifikasi Tim Inafis dan DVI dan Puslabfor Polda Sulsel menyebutkan pelaku ada 2 orang berjenis kelamin laku-laki dan perempuan.

"Yang satu itu yang laki-laki masih menempel di motornya, yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," ujar Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan.

Meski demikian polisi belum merilis siapa identitas kedua pelaku.

"Sudah dilakukan penelitian oleh tim Inafis dan DVI, siapa kedua pelaku ini. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa sampaikan identitas kedua pelaku," ujarnya.

Baca juga: Tempat Ibadah Selalu Jadi Sasaran Aksi Teror Bom dalam 5 Tahun Terakhir, BNPT-RI Ungkap Alasannya

Sementara itu polisi juga bergerak cepat mencari tahu siapa pemilik motor matic DD 5984 MD yang dikendari pelaku.

Hasilnya, polisi mendatangi rumah Adi Kurniawan (Adi) seorang Honorer DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Keluragan Pampang Kecamatan Panakukang.

Motor itu sendiri atas nama Hasniawati yang tak lain adalah kakak Adi.

Namun rupanya motor itu tak lagi digunakan Adi karena sudah ditarik dept collector pada 2015 lalu.

Kondisi depan Gereja Katedra Jl Kajaolalido Makassar, Sulawesi Selatan setelah peristiwa ledakan bom, Minggu (28/3/2021). (IST via TribunTimur)

Sementara itu, peristiwa bom bunuh diri di Makassar itu menyisakan kepiluan tersendiri.

Terutama bagi para korban, Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan kronologi serta para korban yang menjadi dampak dalam peristiwa mengerikan itu.

Menkopolhukam Mahfud MD dalam konferensi persnya Minggu (28/3/2021) sore, memberikan informasi terbaru terkait jumlah korban akibat tragedi bom bunuh diri di depan pintu masuk Gereja Katedral Makassar.

Mahfud mengatakan, bom bunuh diri tersebut meledak setelah misa kedua di mana sebagian masyarakat yang mengikuti ibadah sudah pulang.

“Peristiwa ini sampai sekarang, tercatat mengakibatkan 2 orang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas, serta sampai sore ini sekitar 20 orang masyarakat dan petugas keamanan gereja (mengalami) luka sehingga mereka dirawat di rumah sakit,” jelas Mahfud MD.

Ia menambahkan, jumlah korban bisa bertambah apabila ada lagi beberapa warga yang melapor mengalami luka akibat kejadian itu.

“Mungkin, masih akan bertambah kalau ditemukan lagi orang-orang yang melapor karena terluka dari ledakan tersebut,” tambahnya.

Terkait para korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, sebelumnya Presiden Jokowi memastikan semua biaya pengobatan dan perawatan korban dalam aksi terorisme ini, akan sepenuhnya ditanggung oleh negara.

“Untuk para korban luka-luka, kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan dan negara menjamin semua biaya pengoibatan dan perawatan para korban,” kata Presiden Jokowi, Minggu (28/3/2021).

Baca juga: Tempat Ibadah Selalu Jadi Sasaran Aksi Teror Bom dalam 5 Tahun Terakhir, BNPT-RI Ungkap Alasannya

Baca juga: Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Terkuak? Nama Hasnawati Dikantongi, CCTV Rekam Ledakan

UPDATE BERITA BOM BUNUH DIRI DI MAKASSAR

Berita Terkini