Bom di Makassar

Dalang Bom di Makassar, Daniel 'Mastermind' Teroris JAD, Profesi Tak Terduga, Kini Posisi Terendus

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi teroris yang ditangkap Densus 88 di Palembang setelah penangkapan besar-besaran di Makassar

Daniel alias Chaniago akhirnya kini diketahui profesi sekaligus dugaan keberedaannya saat ini.

Menurut penelusuran Densus 88 Daniel alias Chaniago alias Saefullah adalah seorang penjaga perpustakaan Ponpes Ibnu Masud.

Saefullah alias Daniel itu bahkan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Rekaman video peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3/2021). (YouTube Kompas TV via TribunTimur)

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo pada akhie 2029 lalu mengatakan Saefullah mengendalikan dan memberi perintah kepada sejumlah terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia.

Salah satunya kepada terduga teroris N atau Novendri yang ditangkap di Padang, Sumatera Barat.

Saefullah mengarahkan N untuk mengirim uang kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"N ini ada pengendalinya, mastermind-nya saat ini atas nama Saefullah alias Daniel alias Chaniago.

Yang bersangkutan sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai mastermind," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Baca juga: Tempat Ibadah Selalu Jadi Sasaran Aksi Teror Bom dalam 5 Tahun Terakhir, BNPT-RI Ungkap Alasannya

Dikutip TribunJatim.com dari update terbaru Tribunnews.com, akhirnya kini terendus juga posisi Daniel alias Chaniago yang mengorganisir jaringan di Indonesia.

Saat ini Daniel diduga berada di satu wilayah di Khorasan Afghanistan.

"Kenapa ada di situ, (karena) pasca-kekalahan ISIS di Suriah, Al Baghdadi langsung pecah kekuatannya.

Saat ini kekuatan ISIS sudah mengarah ke suatu daerah, yaitu di Khorasan Afghanistan.

Ini daerah abu-abu, daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh satu pemerintah, itu sebabnya mereka kuat di situ," imbuhnya.

Selain itu, Saefullah mengontrol beberapa pelaku yang ada di Indonesia, antara lain tersangka Yoga dari JAD Kalimantan Timur yang ditangkap Juni 2019.

Yoga sendiri berperan menggantikan Andi Baso, sebagai jembatan penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.

Halaman
1234

Berita Terkini