Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Ada seorang kakek yang sadar membuat status mengejek KRI Nanggala 402, ternyata dirinya langsung serahkan diri ke TNI.
Perbuatannya yang menyadari kesalahan itu rupanya menyelamatkan nasib.
Tersadar si kakek buat status ejekan KRI Nanggala 402 ia berani mengakui kesalahan di hadapan TNI AL.
Memang sebelumnya di media sosial, status si kakek menjadi begitu viral.
Banyak dibicarakan sebab dianggap menghina peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Baca juga: Hujan Tangis Warnai Tabur Bunga di Perairan Selat Bali, Doakan Patriot Bangsa Awak KRI Nanggala 402
BN (50), memang terpaksa berurusan dengan kepolisian awalnya.
Di Facebook miliknya, BN menuliskan kata-kata tidak pantas hingga membuat heboh warganet.
Sebelum dilaporkan, BN yang dihantui ketakutan berinisiatif menyerahkan diri ke Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan.
Tersadar akan kesalahannya, BN pun merasa harus langsung meminta maaf kepada pihak bersangkutan.
Baca juga: Terkuak Cara Angkat KRI Nanggala 402 dari Kedalaman 838 M, Masih Ada yang Tersisa? Harapan Keluarga
BN memilih menyerahkan diri karena takut dengan unggahan statusnya.
Dia juga sempat menghapus status sebelum menjadi sorotan publik.
"Status dia ini belum ramai. Belum disorot warganet sudah dia hapus karena takut," kata Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/4/2021).
Tindakannya menyerahkan diri pun membuat personel Lanal bingung lantaran status sudah dihapus olehnya.
"Lanal limpahkan ke kita. Awalnya Lanal bingung juga kok menyerahkan diri. Komentar apa ini? Karena enggak ada screenshot (tangkapan layar) juga. Dia sudah hapus," terangnya.
Baca juga: HOAKS Video Serda Kom Purwanto Awak KRI Nanggala 402 Gendong Bayi, Istri: Kok Nggak Ada Rasa Kasihan
Sebelumnya, BN sendiri mengunggah sebuah postingan yang bernada mengejek.
Tak lama setelah diunggah, BN pun dibicarakan warganet.
Rengga menjelaskan bahwa isi status tersebut mengomentari tenggelamnya KRI Nanggala-402.
"Dia (pelaku) bagikan berita hilangnya KRI Nanggala 402, lalu ditambahkan keterangan kira-kira begini bunyi, mungkin kapalnya dimakan hantu rimbah laut," ungkap Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga.
Polisi melakukan tindak lanjut memediasi antara BN dengan pihak Lanal.
"Kita atur mediasi aja. Jadi enggak semua harus pakai UU ITE. Kita lebih mengendepankan mediasi dulu," pungkas Rengga.
Sebelumnya, ada juga komentar buruk soal tragedi Nanggala 402 yang berakhir miris.
Di tengah suasana duka yang masih menyelimuti keluarga korban KRI Nanggala 402, tiba-tiba muncul seorang pria ancam setubuhi istri kru KRI Nanggala 402.
Komentar cabul pria pemilik akun Facebook (FB) bernama Imam Kurniawan tersebut sontak banjir kecaman dari warganet.
Akan tetapi, begitu ditangkap satuan TNI AL, Imam Kurniawan menangis histeris sambil minta ampun.
Awalnya, kejadian ini berasal dari grup Facebook 'Aliansi Kuli Seluruh Indonessia (AKSI)' yang mem-posting foto dan tulisan duka cita atas tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Akan tetapi, Imam Kurniawan bukannya berempati malah komentar cabul dan tak pantas di tengah suasana duka.
Ia malah memberikan komentar tak senonoh dan menyebut akan setubuhi istri para prajurit KRI Nanggala 402.
"Disaat kapal selam mu tenggelam disitu istrimu ku ***," tulis Imam Kurniawan dalam kolom komentar.
Baca juga: Presiden Jokowi Silaturahmi dengan Keluarga Prajurit KRI Nanggala 402 yang Telah Gugur
Sontak, sejumlah pengguna FB lain langsung mengecam komentar tersebut.
Ada juga yang menggalang dana untuk memberikan hadiah bagi siapa saja yang bisa menangkap pemilik akun Imam Kurniawan.
Beberapa pengguna Facebook lainnya juga memasang bounty atau uang hadiah Rp2 juta jika ada yang bisa menangkap pelaku.
"Sedikit cerita, ibu saya dulu ngebesarin saya dan adik saya sendirian karena ayah saya tugas.
Dan sekarang teman seperjuangan ayah saya gugur dalam melaksanakan tugas negara," tulis si pemasang bounty.
"Ayah saya sangat sedih akan berita ini. Dan dengan teganya ada orang yang bisa-bisanya bercandain hal kek gini."
Pemasangan sayembara ini ternyata disambut positif sama netizen lain.
Bahkan yang lain menambahkan hadiah hingga total ada sekitar Rp 57 juta bagi penagkap pelaku.
Tak butuh waktu lama, setelah melakukan penelusuran, akhirnya diketahui di mana posisi Imam Kurniawan berada.
Pihak TNI AL langsung menciduk Imam Kurniawan yang sedang berada dirumahnya tersebut.
Saat ditangkap satuan TNI AL, Imam Kurniawan sempat berontak sambil menangis histeris.
Sebelum dimintai pertanggungjawabannya, Imam Kurniawan sempat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Imam Kurniawan mengaku tidak tahu menahu soal komentarnya di posting-an grup Facebook tersebut.
"Itu kan saya enggak tahu kejadian awalnya gimana. Aku waras kok, aku punya istri dan anak. Aku punya tanggung jawab," kata Imam Kurniawan, dilansir TribunJatim.com dari TribunnewsBogor.com.
Imam Kurniawan menjelaskan bahwa dirinya sehari-hari bekerja sebagai seorang petani dari pagi sampai sore.
Waktu untuk memegang handphone baru malam bisa dia lakukan setelah pulang bertani.
Sehingga, Imam Kurniawan pun menduga bahwa akun Facebook-nya tersebut dibajak.
Bahkan, setelah posting-an tersebut viral, Imam Kurniawan mengaku kaget banyak pesan DM masuk.
"Aku enggak tahu sama sekali, enggak sadar. Dan aku posisinya pun langsung buka HP gitu kan, Bang."
"Ya udah langsung tuh tertera notifikasi aku tuh viral gini, jadi buronan."
"Dan permintaan pertemanan itu banyak," kata Imam Kurniawan.
"Banyak kali pesan masuk sampai bawah. Aku langsung sesak dan kaget sama sekali enggak menyangka," tambahnya.
Baca juga: Mimpi Ganjil Serda Setyo Sebelum Injak Kaki di KRI Nanggala, Dirangkul Almarhum Ayah, Nangis: Hilang
Imam Kurniawan pun merasa menjadi korban.
Namun, Imam Kurniawan tetap menyampaikan permintaan maafnya.
"Kalau misalnya, seumpama, kalau keluarga dari Bapak Polres ataupun orang yang saya maksud ini."
"Walaupun bukan saya bikin posting-an itu, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Imam Kurniawan.
Imam Kurniawan menyatakan siap bertanggung jawab dan menerima konsekuensi dari unggahan di akun Facebook miliknya.
"Tetapi saya berani, namanya kita Islam, diajarkan untuk berani maju di saat kita benar."
"Di saat kita salah, saya menerima salah. Tapi kalau saya benar, saya berani maju sampai kapan pun," tegasnya.
Setelah ditangkap oleh TNI dan dibawa ke polisi, Imam Kurniawan baru mengakuinya.
Sambil bertelanjang dada, Imam Kurniawan memohon-mohon mapun kepada polisi agar tidak memenjarakannya.
"Ampun, Pak, ampun."
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya, Pak."
"Saya enggak akan ngulangi lagi," ucap Imam Kurniawan ketakutan sambil menangis.
Meski begitu, polisi tak percaya dengan penyesalan yang diungkapkan oleh Imam Kurniawan.
Polisi pun membentak Imam Kurniawan.
"Diam kamu!," tegas polisi.
Ikuti terus berita seputar tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 dan berita viral lainnya