Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kegiatan donor plasma konvalesen yang digelar Junior Chamber International (JCI) East Java selama lima minggu terakhir hanya menghasilkan 60 kantong. Padahal komunitas pengusaha muda tersebut menargetkan 200 kantong.
Project Director Donor Plasma Konvalesen JCI East Java, Yohan Tanoko, mengatakan, tidak tercapainya target tersebut karena pendonor harus lolos screening ketat dari Palang Merah Indonesia (PMI).
"Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi sesuai aturan dari PMI. Kami hanya berhasil kumpulkan 60 kantong dari 30 pendonor yang lolos screening untuk plasma konvalesen," jelas Yohan Tanoko, Senin (2/8/2021).
Meski begitu, JCI East Java masih membuka kesempatan kembali untuk para penyintas Covid-19 (virus Corona) yang merasa layak donor plasma konvalesen untuk mendaftar ke PMI melalui mereka.
Mereka menyediakan kembali hadiah dan mengajak para influencer media sosial untuk mengkampanyekan donor plasma konvalesen ini.
Hadiah yang disiapkan kali ini adalah voucher belanja senilai Rp 350.000 sebagai tambahan sebelumnya, bagi pendonor yang lolos screening, ada uang tunai Rp 250.000.
“Jadi kami menyediakan berbagai macam voucher dari brand-brand pilihan supaya ini sebagai reward-nya (penghargaan) buat para pendonor, supaya menarik minat dari para pendonor semakin banyak juga yang tahu dengan gerakan kita ini,” ungkap Yohan.
Influencer yang digandeng saat ini adalah Hendy Setiono, owner dari Kebab Baba Rafi.
Baca juga: Permintaan Sedang Tinggi, Ratusan Pasien Covid-19 di Jember Antre Plasma Konvalesen
Influencer ini diharapkan bisa mengerahkan follower agar bisa lebih tahu tentang kegiatan JCI East Java dan ikut serta.
Hendy yang juga penyintas Covid-19 merasa bersyukur diajak JCI East Java untuk menjadi pendonor plasma konvalesen.
"Ke depannya, kami mengajak penyintas lainnya agar mensukseskan gerakan sosial membantu pasien yang sekarang sedang berjuang sembuh dari paparan virus Covid 19 ini," ungkap Hendy.
Hendy setuju untuk mengajak alumnus Covid-19 lain yang sudah sembuh dan diakui responsnya cukup positif. Pihaknya melihat banyak dari mereka yang sudah sembuh, sudah menerima plasma donor dan tergerak untuk juga mendonorkan dan berkontribusi sebagai donor plasma kepada yang lain.
“Akan sangat membantu sekali buat misi pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19 ini,” tandas Hendy.