Dicky menegaskan, penerapan tes antigen dapat dilakukan untuk leveling pandemi yang berbeda.
Selain itu, pemerintah harus menyediakan tes antigen yang murah dan efektif.
"Pemerintah menyediakan (tes) yang murah, dan kalau dalam level yang berbeda, leveling atau kalau di kita PPKM bertingkat berbeda, bisa diterapkan. Kalau sama, menurut saya nggak perlu," tutur dia.
Baca juga: Daftar Harga Tes PCR dan Rapid Test Antigen Covid-19 Terbaru Oktober 2021, Lihat Rinciannya
Tes antigen sudah cukup
Dicky menambahkan, dalam strategi kesehatan masyarakat, testing menjadi penting sebagai salah satu cara meminimalisir potensi risiko seseorang membawa virus saat melakukan aktivitas.
Memang saat ini yang menjadi standar dari pengujian virus Corona merupakan tes PCR, tapi saat vaksinasi telah berjalan dan situasi pandemi relatif terkendali, maka urgensi tes PCR menjadi kecil.
Status vaksinasi, penerapan protokol kesehatan, tidak dalam kasus kontak, dan tidak bergejala, menjadi kecil risiko penularan virusnya.
Sementara jika memang diperlukan untuk tes negatif Corona dengan status vaksinasi terpenuhi, penerapan protokol kesehatan, tidak dalam kasus kontak, dan tak bergejala, maka dalam strategi kesehatan masyarakat, tes antigen saja sudah cukup.
“(Kalau PCR) ya tidak cost efective, dan tidak sesuai dengan strategi kesehatan masyarakat. Karena ada opsi lain, apalagi kalau bicara orang sudah divaksinasi, di banyak negara tidak dilakukan testing kalau vaksin sudah dipenuhi, asalkan tidak kasus kontak dan bergejala,” pungkas Dicky.
Di sisi lain, pemerintah juga harus menyediakan tes antigen yang murah dan efektif.
Baca artikel seputar virus Corona lainnya