TRIBUNJATIM.COM - Ingin diet menurunkan berat badan sekaligus sehat dan bikin umur panjang?
Rupanya diet Jepang bisa menjadi pilihan.
Melansir Kompas.com, Selasa (7/11/2021), menurut Holtzer, bahwa laporan Negara Tersehat 2021 menempatkan Jepang sebagai negara yang memiliki tingkat obesitas terendah di dunia dan negara tersehat keempat di dunia.
Tidak hanya itu, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Jepang juga menempati urutan teratas sebagai negara yang masyarakatnya punya usia harapan hidup hingga 84,4 tahun.
Baca juga: Intip Menu Diet Arya Saloka, Suami Putri Anne Sering Konsumsi Jenis Ikan Ini, Masak Sendiri Pasti
Berikut cara kerja diet Jepang:
Makanan yang harus diperhatikan saat menjalani diet Jepang adalah buah-buahan, sayuran, ikan, kedelai, makanan fermentasi, dan teh hijau dengan konsumsi daging merah dan gula yang dibatasi.
Faktor penting lainnya dari model diet ini adalah ukuran porsi makannya yang kecil.
"Daripada tiga kali makan besar per hari, diet ini mendorong makanan kecil dan sering dengan ukuran yang sama sepanjang hari," terang Holtzer.
Baca juga: Rahasia Badriyah Afiff Menurunkan Berat Badan 7 Kg dalam 4 Bulan, Menu Diet Boleh Makan Ayam Bakar
Kenapa diet Jepang bisa membuat umur panjang?
Makan sedikit tapi sering dapat membantu seseorang untuk menstabilkan kadar gula darah sepanjang hari.
Kedelai yang kaya serat bisa berfungsi sebagai sumber utama protein nabati dan untuk menstabilkan gula darah dalam makanan Jepang.
Holtzer menjelaskan bahwa gula darah yang stabil tidak hanya menjaga nafsu makan dan membatasi makan berlebihan, tetapi juga membantu mencegah resistensi insulin sebagai salah satu penyebab obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Makanan orang Jepang juga sangat bergantung pada makanan yang difermentasi, seperti miso (kedelai/ kacang-kacangan yang difermentasi), Tsukemono (acar sayuran termasuk mentimun, daikon, dan wortel) dan Umeboshi (plum Jepang yang difermentasi).
Karena banyak makanan fermentasi yang kaya akan probiotik (bakteri baik yang hidup di tubuh dan melindungi kita dari bakteri jahat), kekebalan tubuh seseorang semakin baik dan mencegah penyakit.
Tidak hanya itu, diet Jepang juga bermanfaat meningkatkan antioksidan dan berfungsi anti-inflamasi.
Dengan kata lain, diet Jepang bisa mencegah peradangan kronis dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit.
Selain diet Jepang yang bikin sehat dan umur panjang, adapula diet DASH.
Adapun diet DASH ini merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension.
Model diet ini menduduki peringkat diet nomor dua secara keseluruhan dan diet nomor satu untuk makan sehat menurut U.S. News and World Report pada tahun 2021.
Holtzer menyampaikan, diet DASH dapat menghentikan atau mencegah tekanan darah tinggi.
Jika darah tinggi dibiarkan, dikhawatirkan bisa merusak jaringan di dalam arteri dan pembuluh darah dan membuatnya lebih kaku sehingga menurunkan aliran darah dan pengiriman oksigen ke jantung dan tubuh.
Jadi, apabila seseorang ingin menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung, diet DASH bisa menjadi pilihan kodel diet yang tepat.
Baca juga: Menu Makan Sehat Lionel Messi, Cocok untuk Diet Menurunkan Berat Badan, Lihat Resep dan Cara Memasak
Cara kerja diet DASH
Seperti diet pada umumnya, diet DASH menekankan asupan pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak dengan membatasi asupan daging merah, daging olahan, susu penuh lemak, minyak olahan dan makanan tinggi gula dan natrium.
"Apa yang membuat diet DASH berbeda adalah penekanannya pada natrium," kata Holtzer.
Diet ini membatasi natrium harian, yang berkisar dari 1.500 hingga 2.300 miligram setiap hari, namun tergantung dari masing-masing orang dan tingkat keparahan hipertensi.
Ada pun, 2.300 miligram setara dengan sekitar satu sendok teh.
Kenapa diet DASH bisa membuat umur panjang?
Dengan fokus mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, diet ini sangat tinggi serat, antioksidan, potasium, magnesium, dan kalsium yang membantu tubuh dalam membersihkan diri dari kelebihan cairan yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Sebuah studi pada Januari 2021 dalam Journal of Hypertension menemukan bahwa diet DASH punya pengaruh besar terhadap penurunan tekanan darah, jika dibandingkan dengan diet nabati lainnya, seperti diet Mediterania.
Dengan membatasi makanan yang tinggi natrium, lemak jenuh, dan gula olahan yang bisa memperburuk kadar gula darah tinggi dan berkontribusi pada penambahan berat badan, diet DASH dapat membantu mengurangi risiko obesitas, resistensi insulin, dan peradangan.