Dampak Harga BBM Naik

Tak Ditemui Khofifah, Buruh Ultimatum Gubernur Jatim Tentukan Nasib Aspirasi Sepekan ke Depan

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, beserta Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono menerima perwakilan buruh yang melakuan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernuran di Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (19/9/2022).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur, Nurudin Hidayat mengaku belum puas dengan hasil demonstrasi dan audiensi dengan pihak Pemprov Jawa Timur, di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan No 110, Alun-alun Contong, Bubutan, Surabaya, Senin (19/9/2022).

Pasalnya, pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, melainkan diwakilkan oleh Wagub Jatim, Emil Dardak, dan Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono. 

Khofifah Indar Parawansa diketahui sedang melakukan lawatan kerja di Kabupaten Jember. 

"Gubernur tidak menemui perwakilan buruh yang demo hari ini menunjukkan bahwa Gubernur Khofifah tidak aspiratif dan abai terhadap persoalan yang dihadapi rakyat. Selama menjabat tidak pernah sekalipun Gubernur Khofifah menemui perwakilan buruh pada saat aksi demonstrasi," ujar Nurudin Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJatim.com, Senin (19/9/2022). 

Ia mengaku tak menyalahkan sosok Wagub ataupun Sekdaprov Jatim yang akhirnya menemui para perwakilan elemen buruh.

Namun Nurudin Hidayat menyesalkan sikap Pemprov Jatim yang dinilai sebatas menyerap aspirasi semata. Karena pejabat yang menemui para buruh tidak memiliki posisi yang strategis dalam  menentukan kebijakan yang berkaitan dengan aspirasi kalangan buruh. 

"Yang menemui perwakilan buruh wakil gubernur yang tidak dapat mengambil keputusan. Aspirasi buruh hanya sebatas ditampung untuk disampaikan kepada gubernur," ujarnya. 

Padahal, kenaikan harga BBM sangat berdampak terhadap penurunan daya beli buruh dan masyarakat kecil, karena kenaikan inflasi yang tajam. 

Pemerintah Provinsi Jatim, dianggap Nurudin, gagap untuk mengendalikan laju inflasi dan mencegah rakyat kecil jatuh ke jurang kemiskinan. 

Oleh sebab itu, buruh meminta kepada Gubernur Jatim untuk menyampaikan aspirasi peninjauan ulang terhadap keputusan pemerintah pusat menaikkan harga BBM.

"Namun hal tersebut tidak juga dikabulkan oleh gubernur," terangnya. 

Baca juga: Merangsek Masuk Tengah Kota Surabaya, Puluhan Ribu Massa Buruh Ingin Temui Gubernur Khofifah

Kemudian, perihal tuntutan buruh agar Gubernur Jatim merevisi UMK tahun 2022 serta menetapkan UMSK tahun 2022 yang telah direkomendasikan bupati/wali kota juga tidak ada kejelasan. 

Pertemuan-pertemuan selama ini, dengan perwakilan Pemprov Jatim, lanjut Nurudin, hanya sebatas ditampung saja, dan tidak ada kejelasan atau tindak lanjut untuk membahas revisi UMK tahun 2022 tersebut.

Oleh karena itu, Nurudin menegaskan, mendasari hasil audiensi tersebut, buruh mengultimatum Gubernur Jatim selama sepekan ke depan agar serius membahas aspirasi demo buruh pada Senin (19/9/2022). 

Halaman
12

Berita Terkini